Cerita Dewasa – Anugerah Terindah

Cerita Dewasa – Anugerah Terindah

Cerita Dewasa – Anugerah Terindah – Sore itu saya mengantarkan istri ke bandara, dia mau ke luar negeri untuk bertemu dengan kakaknya, Jack.

Pukul 20.00 saya sudah kembali ke rumah, langsung menuju kamar tidur untuk membuka website saham di laptopku, belum berapa lama saya ngecek fluktuasi saham, tiba-tiba handphoneku berbunyi, ternyata dari instruktur fitnessku, Susi.

“Hi Ndii pha kabar?” sapanya

“Baik” balasku

“Ndi, bini lu pergi yach”

“Lhoo lu koq tau, tau dari mana?”

“Tadi sore gue call ke rumah, kata pembokat, lu lagi nganterin ibu ke bandara”

“Iya bener”

“Kasihan dech lu, sendirian doong, nggak ada yang nemenin tidur”

“Bisa aja lu yach”

“Gue boleh tidak main ke rumah lu?”

“Boleh.. jam berapa?”

“Sekarang gue langsung kerumah lu dech”

“Emang lu ada dimana sekarang?”

“Gue masih di Gym nich”

“Ok dech, gue tunggu”

“Ok byee”

Setelah pembicaraan, gue ngelanjutin ngecek nilai-nilai saham, setelah selesai, sayapun langsung mandi, untuk persiapan.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

1 jam kemudian, pembantuku memberitahu, bahwa ada temanku datang. Saya langsung menyuruh pembantu mengantarkan Susi ke kamarku, karena saya baru selesai mandi.

Ketika Susi masuk kekamarku, saya sedang memakai T shirt

“Lu naik apa kesini?” tanyaku

“Naik taxi” jawabnya

“Lu habis mandi Ndi?” tanyanya lanjut

“Iya” jawabku

“Gua numpang mandi yach”

“Emang lu tidak mandi di Gym?”

“Tidak sempat tadi, setelah call lu, gue langsung cabut ke sini”

“Yach sudah, lu mandi aja dulu” sambil saya menunjukan kamar mandi yang berada di kamar tidurku.

“OK” jawab Susi

Diapun berlalu memasuki kamar mandi, setelah 1 jam di kamar mandi, Susi membuka pintu kamar mandi dan merangkulku dari belakang sehingga T shirtku basah.

Setelah saya membalik badan, saya kaget melihatnya, ternyata Susi dalam keadaan telanjang, Susi mulai mencium tengkukku penuh nafsu, lalu dia mendorong saya ke ranjang.

Setelah itu dia menindihku dan menekan dengan badannya yang sexy, dia mulai menciumku, tangannya mulai membuka resleting jeansku. Saya mulai menikmati dan terangsang karena ulahnya.

“Ndii, sudah lama aku ingin berduaan dengan lu, tapi selalu ada bini lu” katanya berterus terang.

Hatiku tersentak juga, padahal selama ini aku tak berprasangka apapun pada Susi.

Saya menganggap Susi selama ini hanya sebagai instructor fitness, walaupun dia sangat sexy dan atletis, mungkin karena saya selalu berlatih dengan istriku, jadi saya tidak berpikiran macam-macam.

Kemudian ia mulai membuka T shirt, celana jeansku dan CDku, sampai saya telanjang bulat.

Lalu Susi mulai mengambil posisi 69, dia memasukkan penisku ke mulutnya, sayapun langsung menjilati vaginanya, tanganku pun mempermainkan puting susunya.

Susi terus saja mengulum dan menjilati dari kepala, batang, dan buah peler ke batangnya lagi begitu seterusnya.

Dalam hati saya senang juga, tak menyangka kalo main sama Susi ternyata enak juga.

Setelah 1/2 jam, tara berhenti mnyedot penisku, tangan kanannya meraih penis saya dan langsung di arah kan ke liang vaginanya.

Begitu masuk terasa sekali kalau penis saya langsung menyentuh dinding rahimnya sehingga ia berteriak keras sekali, begitu pun saya, saya langsung memompa menaikturunkan penis saya.

Terasa nikmat sekali vaginanya, setiap kali saya tusuk penis saya ia mengangkat pantatnya sambil berteriak, dan akhir nya dia mendesah lirih, saya hanya melenguh sampai saya juga merasakan sesuatu di ujung penis saya.

“Are you gonna cum?” tanya Susi

“Yes” jawabku

“Me too..”

Dan akhirnya kami keluar bersamaan, saya tumpahkan sperma saya ke dalam vaginanya, ooh nikmat sekali, Susi terus mengerang sambil mengangkat pantatnya tinggi sekali, saya juga terus menekan penis saya, akhirnya kami berdua kelelahan, saya biarkan penis saya di dalam vaginanya.

Lama saya diamkan penis saya di dalam vaginanya, begitu saya ingin cabut penis saya.

“Keep it there” kata Susi lirih

“I want to feel it again later, beside that your cock so big for me, I feel really good ”

Selama 1/2 jam kami ngobrol, penis saya masih berada didalam vaginanya. Akhirnya penis saya kembali tegang, saya gerakkan pantat saya dalam posisi miring itu, dia pun kembali terangsang, dan akhirnya kami senggama lagi.

Kami sangat menikmati permainan dan gesekan kontol saya dengan memeknya yang sangat luar biasa itu. Akhirnya kami berdua terkapar kelelahan.

Setelah 1/2 jam, kitapun ke kamar mandi untuk membersihkan badan.

Saya pun mengantarkan Susi pulang, dia tidak bisa nginap, karena dia seorang janda yang mempunyai 1 orang anak.

Anaknya masih SD, jadi kasihan kalo ditinggal sendirian, menurutnya.

Setelahnya saya mengantarkan susi ke apartemennya di daerah Jakarta Selatan.

Di perjalanan pulang saya berpikir, kalo langsung pulang kerumah mau ngapain, sedangkan istri lagi keluar negeri.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

Lalu saya berpikir untuk pergi ke cafe, langsung saja saya arahkan mobil saya ke tempat itu. Setelah saya sampai ke cafe itu, saya langsung pergi ke bar, duduk dan memesan minuman, sambil melihat pertunjukan live music yang sedang berlangsung.

Tiba-tiba ada seorang wanita muda menghampiriku.

“Sendirian aja nih.. Omm..” sapanya dengan senyuman menggoda.

“Eh, iya..” sahutku agak tergagap.

“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.

“Boleh” jawabku

Lalu dia memperkenalkan diri bernama Reni, umur 19 tahun asal dari Dili, dia mahasiswi dari universitas swasta terkenal jurusan sekretaris.

“Kamu mau minum apa?” tanyaku

“Bloody marry” jawabnya.

Lalu saya memesan kepada bartender.

“Ren, wajah kamu tidak mirip Dili?” tanyaku

“Kakek saya orang Portugis, jadi saya masih campuan Portu” jawabnya

Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja, bahkan seakan dia sudah lama mengenalku.

Dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka, dan atasanya memakai kaos yang sexy, sehingga buah dadanya bagian atas nimbul keluar membentuk huruf V.

Menjelang jam 2 pagi, dia mengajakku keluar meninggalkan cafe, aku menurut saja.

Dia cukup kaget sewaktu melihat mobil yang saya bawa, karena merk dan model mobil tsb, jarang dipakai orang. (P****E).

Dan kitapun berputar-putar mengelilingi kota Jakarta, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis ini ke Villa ku didaerah cibubur, Renipun tidak menolak.

Ketika sampai, kita langsung kekamar tidur, dan sayapun mulai iseng. Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya.

Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman yang membangkitkan gairah. Saya mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan.

Saya tahu kalau Reni sudah dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.

Perlahan saya membaringkan tubuhnya diatas ranjang, dan satu persatu saya melucuti pakaian yang dikenakan Reni, hingga tanpa busana sama sekali.

Tubuh Reni sangat sexy padat berisi, kulitnya coklat muda seperti orang amerika latin.

Reni mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya.

Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif.

Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu, sudah cukup untuk membuat Reni menggerinjing dan semakin bergairah.

Saya segera menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, dan menuntun tangan gadis itu kearah batang penisku.

Entah kenapa, tiba-tiba Reni menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebangganku ini, tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya.

Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi keindahan vaginanya yang berwarna merah muda itu.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

“Jangan, Omm..” desah Reni tertahan, ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.

“Kenapa?” tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya.

“Aku.. hmm, aku..” Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya.

Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya.

Saat itu Reni kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri, sehingga dikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi vaginanya mulai sedikit-demi sedikit terkuak.

Dan saya kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus itu sehingga saya bisa puas-puas menikmati keindahan bentuk vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah.

Matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki liang vaginanya yang mulai membasah.

Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya.

Saya tidak kehilangan akal, saya langsung memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Reni saat itu tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi tubuhnya.

Saat itu juga saya menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi, dan berhasil.

Begitu kepala penisku memasuki liang vagina Reni yang sempit, saya langsung menghentakan pinggulku kedepan sehingga batang penisku melesak kedalam liang vagina Reni dengan seutuhnya, seketika itu juga Reni memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya dibahuku.

Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku. dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya.

Saat itu saya juga sangat tersentak kaget, saya merasakan bahwa batang penisku seakan merobek sesuatu didalam vagina Reni, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaku, saat saya mengambil kegadisan dari istriku.

Saya hampir tidak percaya bahwa malam ini saya juga mengambil keperawan dari gadis yang baru saya jumpai ini.

Dan saya seolah masih tidak percaya bahwa Reni ternyata masih perawan.

Saya bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah.

Saya benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Reni tidak pernah mengatakannya sejak semula.

Tapi itu semua sudah terjadi, dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar.

Saya mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat bermain-main didalam lubang vagina Reni yang masih begitu rapat dan kenyal.

Sementara Reni sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak diwajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.

Malam itu juga Reni menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada unsur paksaan.

Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, dan saya sendiri merasa menyesal karena saya tidak mungkin mengembalikan keperawanannya.

Saya memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.

“Maafkan saya, Ren.. saya tidak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula..” kataku mencoba menghibur.

Reni hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah gontai kekamar mandi.

Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai didalam kamar mandi.

Sedangkan saya masih duduk diranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.

Saya menunggu sampai Reni keluar dari kamar mandi dengan tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah.

Saya terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk didalam dada.

Bagaimanapun saya sudah merenggut kegadisannya, dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

Reni duduk disisi pembaringan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain. Saya memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang halus.

Reni menggeliat sedikit, tapi tidk menolak ketika saya membawanya kembali berbaring diatas ranjang.

Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang, pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi disekitar vaginanya.

Dan secepat kilat saya kembali menghujani tubunya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya.

Reni merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.

“Pelan-pelan, Omm. Perih..” rintih Reni tertahan, saat saya mulai kembali mendobrak benteng vaginanya untuk yang kedua kalinya.

Reni menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat saya sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur.

Perlahan tapi pasti, Reni mulai mengimbangi gerakan tubuhku.

Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali.

Beberapa kali Reni memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt.

Kali ini Reni mencapai puncak orgasme yang mungkin pertama kali baru dirasakannya.

Tubuhnya langsung lunglai dipembaringan, dan saya merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan denyut-denyut vagina Reni, membuat saya hilang kontrol dan tidak mampu menahan lagi permainan ini..

Hingga akhirnya saya merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhamburan didalam liang vagina Reni.

Saya pun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dengan Reni malam itu.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

Jam 10 siang saya terbangun, dan melihat Reni masih tertidur dalam keadaan telanjang bulat. Gejolak nafsuku mulai bangkit kembali, melihat pemandangan yg indah itu.

Dan sayapun mulai menciumi lehernya.

Rini terbangun dan mendongakkan kepala sambil tersenyum, dan tangankupun kemudian mulai meremas kedua buah-dadanya.

Nafas Reni makin terengah, dan tangankupun masuk ke antara dua pahanya.

“Uuuhh.. mmhh..” Reni menggelinjang.

Saya segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku.

Tangan Reni mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuat Saya semakin bergairah.

Sayapun segera ganti posisi kebawah dan membenamkan kepalaku ke tengah ke dua pahanya.

“Ehh.. aahh..” Tangan Reni meremas bantal dan pinggulnya menggeletar.

Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.

“Ooohh.. aduuhh..” Reni mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap diantara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.

Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku membelai kelentitnya dan tubuh Reni terlonjak, nafasnya seakan tersedak.

Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

Ketika saya berhenti menjilat dan mengulum, Reni tergeletak terengah-engah, matanya terpejam.

Setelah Reni mulai normal nafasnya, saya minta dia untuk mengulum penis, ketika Reni membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.

“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..” iapun mulai menyedot.

Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

Setelah 10 menit, sayapun tidak tahan tahan lagi, langsung saya naik ke atas tubuh Reni dan bibirku melumat bibirnya.

Aroma kemaluanku ada di mulut Reni dan aroma kemaluan Reni di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

Dengan tangan kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Reni, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Reni menekan pantatku dari belakang.

“Ohh mass.. suk.. hh.. masukin.. ohh.. hh.. ehemm..”

Perlahan kemaluanku mulai menyeruak masuk ke liang kemaluannya, dan Reni semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku terasa tertahan sesuatu yang kenyal.

Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Reni memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku.

Sayapun menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar.

Lalu saya diam tak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Reni terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kernyit di dahi Reni menghilang, dan sayapun mulai menarik dan menekankan pinggulku.

Reni mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau,

“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak..”

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

Saya merangkulkan kedua lenganku ke punggung Reni, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Reni sekarang duduk di atas pinggulku.

Nampak kemaluanku menancap hingga pangkal kemaluannya.

Tanpa perlu diajari, Reni segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kamipun berlomba mencapai puncak.

Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Reni makin menggila dan iapun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan.

Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

Setelah tubuh Reni melemas, saya mendorong ia terlentang, dan sambil menindihnya, saya mengejar puncakku sendiri.

Ketika saya mencapai klimaks, Reni tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan iapun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.

“Aduh.. enak banget.” katanya

Saya cuma tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas.

Saya pikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Reni yang masih amat kencang. Saya segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya.

Sepanjang pagi sampai sore kami melakukan hubungan sex terus sampai mencapai empat kali lagi orgasme, dan Reni.. entah berapa kali.

*****

Jam 6 sore saya pergi makan, karena sudah lapar sekali, akibat dari pertempuran sengit dari semalam. Sesampai di restaurant, kita makan sambil bercakap-cakap.

“Ren.. saya mau kasih tau kamu sesuatu”

“Apa?”

“Saya sudah punya istri, saya tau mungkin kamu kecewa dalam hal ini”

Reni hanya diam, sambil menundukan kepala

“Saya tahu, saya telah bersalah.. mengambil keperawanan kamu”

Reni masih diam membisu.. setelah sekian lama dia kembali mendongakkan kepalanya.

“Sayapun tidak mau merusak rumah tanggamu, tapi saya juga sudah bukan perawan lagi” sambil berlinang air mata, terus dia melanjutkan kata-katanya setelah dia menghapus air matanya.

“Saya rela dijadikan istri ke 2, atau istri peliharaan, asalkan kita tidak berpisah”

Saya malah diam sekarang mendengar kata-katanya, saya bingung mau jawab bagaimana.

“Saya berkata jujur, saya mencinatimu, oleh karena itu saya rela memberikan perawan saya” sambung Reni

“Saya juga merasa bertanggung jawab, tapi saya tidak bisa mengambil keputusan sekarang” jawabku.

Setelah makan saya mengantarkan Reni ke tempat kostnya. Saya memberi sejumlah uang, tapi Reni menolaknya, dengan alasan, dia melakukan itu karena dia mencintai saya, walaupun kita baru kenal.

Tapi saya bujuk dia untuk menerima uang tsb, dengan alasan, untuk keperluan membeli kebutuhan dia sehari-hari, kuliah, dll. Akhirnya diapun menyetujuinya.

“Kapan kita bertemu lagi?” katanya sebelum dia turun dari mobil.

“Nanti saya akan menghubungi” jawabku

Setelah Reni keluar dari mobil, saya langsung pulang. Sesampainya saya dirumah, saya masih bingung dengan persitiwa yang saya alami.

Tiba-tiba saya dikejutkan oleh bunyi handphone. Ternyata dari calon pembeli rumah yang saya akan jual didaerah Jakarta Pusat.

Dan kita janjian akan ketemu dirumah tsb jam 2 siang esok hari.

Seperti yang sudah dijanjikan, kitapun bertemu dirumah yang saya akan jual itu.

Pembelinya ternyata seorang wanita yang cukup cantik dan sexy, bernama Lisa. Dia berprofesi sebagai model salah satu iklan pasta gigi dan masih single.

Sayapun mengajak dia untuk melihat-lihat ruangan, sesampainya diruangan bekas kamar tidurku, saya ajak dia untuk melihat kamar mandinya.

Tiba-tiba dia tersandung sesuatu dan jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Karena saya kaget dan tidak siap untuk menopangnya, saya ikut terjatuh.

Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku!

Bau badannya membuatku terangsang dan seperti kesurupan. Sayapun mulai menciumi lehernya.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

Lisa sepertinya juga tidak menolak dengan ciuman-ciumanku, hanya saja dia mungkin agak malu, jadi dia hanya sedikit meronta-ronta.

Itupun tidak berlangsung lama, Lisa mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tangankupun mulai meremas kedua buah-dadanya.

Kamipun langsung berciuman dengan nafsunya.

Kemudian kami berbaring ditempat tidur dan mulai melepaskan satu demi satu seluruh busana kami.. sampai tidak tersisa sehelai benangpun!

Saya menyentuh dan merasakan hampir seluruh bagian tubuhnya.

Lalu sya menciumi vaginanya, pada tahap ini saya berharap untuk membuat Lisa berhasil mendapatkan orgasme ejakulasi, karena saya baru mengenalnya, dan belum tahu seberapa kuat daya tahan sexnya.

Lisa menikmati apa yang saya lakukan, dan reaksinya jelas memperlihatkan kalu dia merasakan kenikmatan.

Dia memeluk lebih erat dan dikedalaman vaginanya kelihatan menjadi lebih lembut dan lebih basah.

Dan kemudian dia memeluk lebih dekat lagi seiring otot-otot didalam vaginanya mengembang.. Desakan gairah pada diri Lisa semakin besar dan besar.

Dan selain sekedar merintih, dia mulai berteriak. Kemudian yang mengagetkan, seorang yang manis dan bicaranya lemah lembut ini, mulai berteriak sangat kuat.

“Akhh! Akh! Ohh.. Akhh!”

“Oh tidak! Ya! Oh, tidak! Ya!”

“Ya atau tidak?” desak saya.

“Ya atau tidak?”

Vaginanya benar-benar mulai terendam. Lidah saya dipenuhi oleh suatu cairan yang tidak kental, sewaktu dia mulai berteriak, “YA! YA! YA”

Dalam beberapa detik seluruh pinggulnya mengejang keluar dan kedalam, sewaktu cairan panas melayang keluar.

Ini berlanjut dalam beberapa menit dan keluar lagi berkali-kali.. sampai pada akhirnya.. dia memohon untuk menghentikan kenakalan lidah saya..

“Sudah pak.. sudah.. saya bisa pingsan kalau masih diteruskan..

Saya sudah lemas sekali” pintanya.

Kemudian saya mengeluarkan menyudahinya dan saya memeluknya. Lalu saya segera membuka pakaian saya dan memasukkan penis saya ke liang vaginanya.

Amblas sudah penis saya ke dalam vaginanya. Lubang vaginanya masih tergolong sempit bagi wanita yang sudah tidak perawan lagi. Saya mulai memaju mundurkan penis saya.

“Ennaak.. terus masukin”, teriak Lisa.

Setelah 10 menit kemudian tubuh Lisa mengejang dan “Aahh.. aahh.. aahh..”, nampaknya Lisa sudah orgasme.

“Tunggu sebentar lagi, saya sedikit lagi juga mau keluar”, sahut saya.

Saya percepat laju penis saya sambil meremas-remas payudaranya yang kenyal.

Akhirnya “Aahh.. aakhh”, sperma saya muncrat di dalam vaginanya.

Lalu saya segera tarik penis saya dan meminta Lisa untuk membersihkannya.

Ia pun segera menjilatinya sampai bersih.

“Kamu sudah punya pacar?” tanyaku

“Sudah, malah kami sudah tunangan” jawabnya

“Rencananya kami membeli rumah ini untuk ditempatkan setelah nikah” sambungnya

“Ooo.. begitu, kamu sering melakukan sex sama pacarmu?”

“Jarang.. paling 1 bulan 1X, karena pacar gue dokter sekarang tugas di rumah sakit Surabaya, tahun depan dia pindah tugas ke Jakarta”

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

Setelah bercakap-cakap, kitapun langsung mandi bersama. Setelah mandi birahiku bangkit kembali, lalu saya menjatuhkan diri bersamanya ke ranjang, kutarik tangannya sehingga dia ikut rebah bersamaku.

Posisinya sekarang berada di atasku berhadap-hadapan, bibirku langsung menempel di bibirnya yang tipis itu. Aku segera berguling sehingga sekarang dia berada di bawahku.

Dengan nafsu membara kuciumi terus dia, kujilat-jilat bibir bawahnya. kupeluk dia kuat-kuat, kutambah rangsangan dengan meremas-remas buah dadanya dan mengesek-gesekkan kejantananku ke bagian kemaluannya.

Lidahku masuk dan mulai bermain di dalam, lidah kami saling berpilin dan menyedot, enak sekali rasanya, kami sudah mulai hanyut dalam nafsu.

Kupencet-pencet puting susunya sambil terus berciuman.

Sekarang mulutku berpindah ke leher jenjangnya, kujilat lehernya dan tanganku makin ganas di dadanya.

Lisa membalik tubuhnya dan berada di atasku, lalu dia mengambil posisi 69, tanpa basa basi dijilatinya barangku mulai dari buah pelir ke kepalanya, kemudian dimasukkan ke mulutnya.

Saya langsung menjilati klitorisnya yang sudah basah itu dan dibalasnya dengan sedotan-sedotannya yang nikmat, dia membiarkan batang kemaluanku dalam mulutnya dan dimain-mainkan dengan lidahnya sambil dihisap, sementara aku mengigit pelan bibir kemaluannya.

Setelah 10 menit, karena saya tidak mau cepat-cepat orgasme kusuruh Lisa berhenti.

Kali ini Lisa tidur telentang, saya menindihnya dan kumasukkan batang kemaluan ke dalam liang kewanitaannya. Saya mulai memompanya.

Kugerakkan pantatku naik turun dan dia pun mengikuti gerakan tubuhku.

Dia mulai ribut merintih sambil mengigiti jarinya, menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kakinya sudah melingkari pinggangku, sesekali dia juga mencium bibirku.

“Ohh.. terus.. bagus.. ohh.. lebih dalam!”

Makin lama makin kupercepat gerakanku, kami semakin liar di ranjang, 30 menit kami berada dalam posisi ini, tubuh kami sudah mandi keringat.

Akhirnya kurasakan dia mulai mengejang, kedua kakinya semakin kencang menjepit pinggangku, tangannya memelukku erat-erat bahkan kurasakan kukunya mulai menggores punggungku, tapi tak kuhiraukan.

“Sedikit lagi.. akhh.. Gua sudah sampai.. tahan dikit lagi..”

Akhirnya cairan hangat kurasakan membasahi batang kemaluanku disertai lolongan panjangnya.

Tapi saya masih belum orgasme, kuteruskan menggenjotnya sampai 5 menit kemudian giliranku yang menyemburkan maniku di dalam liang kewanitaannya.

Tubuhku mulai melemas, kami saling cium sambil berguling-guling sampai akhirnya berbaring dengan nafas terengah-engah.

“Lu kuat banget!” kata Lisa sambil menyeka keringat di dahiku.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***

Saya hanya tersenyum kecil mendengar pujian itu. Mendadak dia menciumku turun ke leher, dada, perut, akhirnya batang kemaluanku.

Dikulumnya batang kemaluanku yang masih berlumur sperma dan cairan liang kewanitaannya itu dengan rakus.

Batang kemaluanku yang tadinya mulai loyo kembali menegang di mulutnya.

Saya mengubah posisiku bersandar di ujung ranjang sehingga saya bisa memijat-mijat payudaranya yang berukuran sexy itu.

Setelah membersihkan batang kemaluanku, dia duduk di pangkuanku dengan posisi berlutut.

Sambil kuelus-elus pantatnya dia perlahan-lahan menurunkan badannya sampai batang kemaluanku tertanam di liang senggamanya.

Tanpa kuperintah, Lisa langsung menggerakkan tubuhnya turun naik seperti naik kuda.

Payudaranya yang tepat di depan wajahku ikut bergoyang-goyang naik turun seirama gerakan badannya.

Kuhisap payudara kirinya sementara yang kanan kupijat-pijat dengan lembut sesekali kuputar & kutarik puting merah muda yang sudah keras itu.

Sebelum klimaks kedua kalinya kusuruh dia berganti posisi. Kali ini dia menungging di depanku, ingin main belakang rupanya sekarang.

Kumasukkan batang kemaluanku dan tanganku meremas-remas payudaranya yang menggantung itu.

Genjotanku membuatnya mengerang-erang nikmat sambil terus memacu tubuhnya mengimbangi gerakanku. Butir-butir keringatnya berjatuhan di ranjang.

Setelah 15 menit bermain doggy style, kita orgasme bareng, spermaku menyemprot 2X kedalam rahimnya.

Setelah itu kita mandi bersama lagi, dan melanjutkan pembicaraan mengenai harga rumah.

*** Cerita Dewasa – Anugerah Terindah ***