Index Cerita Cinta – Pucuk Limau Pelangi

Pucuk Limau Pelanggi

Cerita Dewasa Plus - Kisah Kino

Cerita Dewasa Plus – Kisah Kino

Pertama-tama, ini adalah serial tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang.

Pada babak awal cerita, Pembaca dapat menyimak kisah-kisah pubertasnya. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik.

Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama.

Kita letakkan di lipatan-lipatan yang tak mudah ditemukan, agar tak menjadi keseronokan yang tidak sopan. Halaman-halaman berikut ini bermaksud mengungkap kelumrahan itu tanpa tergelincir menjadi keseronokan. Entah apakah maksud itu tercapai, Pembaca jua lah yang menjadi jurinya.

Cerita ini sendiri telah ada di dunia maya sejak tahun 2000 dan hingga sekarang masih belum tamat/selesai karena memang pengarang aslinya sudah tidak melanjutkan cerita ini. Karena team MisterSange menganggap ini adalah cerita yang menarik, maka kami share melalui situs ini.

 

Index:

Part 1: klik disini
Part 2: klik disini
Part 3: klik disini
Part 4: klik disini
Part 5: klik disini
Part 6: klik disini
Part 7: klik disini
Part 8: klik disini
Part 9: klik disini
Part 10: klik disini
Part 11: klik disini
Part 12: klik disini
Part 13: klik disini
Part 14: klik disini
Part 15: klik disini
Part 16: klik disini
Part 17: klik disini
Part 18: klik disini
Part 19: klik disini
Part 20: klik disini

Part 21: klik disini
Part 22: klik disini
Part 23: klik disini
Part 24: klik disini
Part 25: klik disini
Part 26: klik disini
Part 27: klik disini
Part 28: klik disini
Part 29: klik disini
Part 30: klik disini
Part 31: klik disini
Part 32: klik disini
Part 33: klik disini
Part 34: klik disini
Part 35: klik disini
Part 36: klik disini
Part 37: klik disini
Part 38: klik disini
Part 39: klik disini
Part 40: klik disini

Part-41 : klik disini
Part-42: klik disini
Part-43: klik disini
Part-44: klik disini
Part-45: klik disini
Part-46: klik disini
Part-47: klik disini
Part-48: klik disini
Part-49: klik disini
Part-50: klik disini
Part-51: klik disini
Part-52: klik disini
Part-53: klik disini
Part-54: klik disini
Part-55: klik disini
Part-56: klik disini
Part-57: klik disini
Part-58: klik disini
Part-59: klik disini