Cerita Dewasa – Bisa Nidurin Donna?

Cerita Dewasa – Bisa Nidurin Donna?

Sesampainya di Ace Hardware, Ethan langsung naik ke lantai 3 menuju tempat dijualnya peralatan untuk kamar mandi dan toilet. Tapi di lantai 2, mata & radar Ethan yang awas menangkap gerakan mahkluk sexy.

“Weh, kayaknya boleh nih. Tapi kok gw kaya kenal nih cewek” pikir Ethan sambil berjalan menghampiri seorang cewek yang sedang melihat-lihat lampu duduk.
“Lho, Donna. Ngapain lo disini? Bukannya mo ke Carrefour?” Tanya Ethan surprise. Donna agak kaget, tapi senyumnya langsung mengembang melihat Ethan (pada saat yang sama konthol Ethan juga mulai mengembang).

“Udah tadi. Sekarang gue lagi nyari lampu hias buat di rumah. Nyokap nyuruh. Dea juga lagi nyari kursi malas kecil buat di kost” kata Donna ramah. Ethan tidak berkedip memandang bibir Donna yang penuh dan sensual, yang menelurkan kata demi kata dengan indahnya.

“Aduhh, bisa ga ya gue nidurin si Donna” harap Ethan sepenuh hati dan sepenuh konthol. Akhirnya Ethan menemani Donna memilih-milih lampu, kemudian mereka berdua menuju bagian peratalan mandi.

Sepanjang waktu itu Ethan mulai menebarkan jurus-jurus andalannya agar si Donna terpikat. Tapi, Ethan merasa Donna masih anteng-anteng aja.

Tiba-tiba ucapan Donna berikutnya mengagetkan Ethan “Than, lo aja yang nganterin gue pulang ya”.
“Lah, emang napa sama si Roy & Dea” Tanya Ethan antusias (yang masih berusaha ditutup-tutupi ambisinya).
“Lo liat aja sendiri deh” kata Donna sambil menarik tangan Ethan ke pojok lantai 2 yang sepi.
“Waow.. waow.. agresif juga ne cewek” sorak Ethan dalam hati.

Dipojokan rak-rak yang tinggi, Ethan baru sadar makna ucapan Donna. Di situ Ethan melihat si Dea bergelayutan ke lengan Roy. Sedang tangan Roy dengan aktifnya meremas-remas pantat sekal si Dea. Bahkan kadang-kadang jari tengahnya kaya menekan-nekan di area lubang pantatnya. Membuat Dea menggelinjang-gelinjang dan membalas dengan gigitan kecil ke lengan Roy.

“Busyet. Jago amat si Roy. Ilmunya naek setingkat lagi neh. Dulu butuh minimal 2 hari buat nidurin cewek. Sekarang itungin jam, udah bisa remes-remes bokong. Kampret! Gue jadi makin konak neh” runtuk Ethan dalam hati.

“Ya gitu itu. Mereka bedua udah kaya gitu semenjak di Carrefour” ucap Donna agak sebel.
“Bentar lagi gue rasa kepala si Roy udah nyusup ke selangkangan si Dea” analisis Ethan dengan tajam.
“Hihihi.. gue setuju Than” balas Donna terkikik kecil.

“Eh, tadi mukanya agak merah ya si Donna?” harap Ethan. Ethan mendekati kedua pasangan yang sedang di mabuk birahi itu. Kemudian dengan kasarnya ditaboknya si Roy.

“Woi, cari kamar napa?” sentak Ethan. Gelagepan si Roy dan Dea cepat-cepat ambil jarak.
“Anjrit lo Than! Ngagetin aja” tukas Roy yang lega cuma Ethan yang nge-gap tingkah mereka. Dea juga membalas dengan menghadiahi Ethan cubitan bertubi-tubi.

Donna langsung berkata “De, gue pulang bareng Ethan ya. Kasian kalo Roy nganter gue dulu. Kan muter lagi arahnya ke kos lo”.

“Ya udahlah kalo gitu. Sorry ya Don”. Kemudian Dea berpaling ke Ethan “Lo gapapa kan nganter Donna? Eh, btw ngapain lo dimari?” Tanya Dea curiga.
“Nyokap minta dibeliin curtain shower” jawab Ethan cepat. Selanjutnya mereka berempat langsung menuju kasir dan setelahnya langsung bergegas ke mobil masing-masing.

“Asyiikkk, Gue punya kesempatan untuk deketin Donna. Kalo emang jodoh, ga akan kemana hihihihi” pikir Ethan bahagia. Tapi, baru aja mau memundurkan mobil, Roy tiba-tiba menggedor jendela Ethan.

“Sob, sorry banget. Lo keliatannya harus nganterin kita bertiga deh. Boil gue mogok” kata Roy tanpa beban.
“Bangsat lo Roy” desis Ethan kesal setengah konak.
“Tunggu 15 menit ya, sampe derek bengkel gue datang” tambah Roy. 2

0 menit kemudian mobil Ethan baru meluncur keluar dari Ace Hardware. Tampang Ethan tertekuk. Buyar sudah semua rencananya. Mana kedua mahkluk itu terkikik-kikik mesum di jok belakang. Bikin Ethan ga tahan bolak-balik noleh belakang.

“Buseett.. udah mulai cipokan aja” runtuk Ethan. Di jok belakang, Roy sudah mulai gencar menyerang pertahanan Dea, yang memang ga bikin pertahanan sama sekali. Bibir Roy yang agak tebal sudah melumat bibir mungil Dea.

Kadang Roy menggigit-gigit kecil bibir bawah Dea sehingga membuat Dea terkikik-kikik. Tangan kiri Roy sudah masuk dari bawah t-shirt Dea dan sibuk meremas-remas toked Dea yang bulat kencang itu. Tawa kecil Dea berubah menjadi dengusan nafas yang memburu, ketika Roy mulai memilin-milin puting Dea sambil menjilati lehernya.

“Woe, lo bedua bisa ga nahan sampe kos dulu?” Tanya Ethan tanpa harapan.
“Udeh lo nyetir aja Pir. Jangan pikirin kita bedua. “ jawab Roy seenaknya.

“Iyaah nih Ethan rese. Hhhhh.. uhhh” tambah Dea disela-sela desahannya.
“Don, lo servis Ethan napa..ehh..ahhh..” kata Dea lagi. Semburat merah muncul di wajah Donna.
“Enak aja lo ngomong” jawab Donna agak tengsin.

Tapi, Ethan yakin, pas ngomong gitu si Donna ngelirik dirinya (tapi memang dasarnya nih orang super PD). Ketika Ethan menoleh ke arah Donna, Donna langsung berkata tegas “Ga usah mikir macem-macem lo ya!”

“Eh nggak kok Don. Gue Cuma mikir gimana caranya biar cepet sampe dan cepet lepas dari kedua mahkluk konak di belakang” jawab Ethan innocent.
“Iya nih. Dasar Dea geblek” runtuk Donna sambil memanyunkan bibirnya.

Tapi situasi di jok belakang semakin tidak terkendali. Desahan Dea sudah berubah mejadi lenguhan liar. Ethan & Donna juga sudah mulai mendengar bunyi berkecipakan becek.

Slep.. slep.. slep “Auuhhhh, huaahhhhh.. ahhhhh.. ahhhh!” lenguh Dea yang keenakan mhemeknya dikocok oleh Roy.
Tangan Roy yang sudah menyelusup ke dalam celana Dea, dengan aktif jari tengah & telunjuknya mengobel-ngobel mhemek Dea yang rapat dan becek. Tendangan Dea tiba-tiba menghentak jok Ethan ketika orgasmenya meledak.

“EAAHHHHHHH! AGGHHHHHH!. GUE KELUARRRR!!!!” jerit Dea penuh kepuasan. Cengiran lebar menghiasi wajah Roy.
“Bangsat lo bedua. Udah sampe neh. Sana keluar dari mobil gue. Sekaraangg..!!!” Bentak Ethan.

Cepat-cepat Dea & Roy merapikan pakaian masing-masing dan keluar dari mobil Ethan. Cengiran lebar keduanya mengiringi langkah mereka menuju kamar kos Dea untuk menuntaskan apa yang mereka sudah mulai.

Selama 10 menit Ethan dan Donna diam saja. Ethan bingung mau mulai speak-speak dari mana, karena tingkah Roy-Dea tadi merusak semua scenario yang sudah disusunnya. Donna juga keliatan masih agak jengah. Jadi Ethan menyalakan radio.

Mendengar lagu-lagu yang keluar, si Donna jadi keliatan lebih relaks. Mereka mulai membicarakan lagu-lagu yang sedang dimainkan. Tapi, ketika penyiar radionya mulai bicara, topiknya ternyata tentang seksologi; tepatnya tentang multi orgasme pada wanita, Ethan jadi panik lagi. Takut mood Donna jadi rusak.

Ethan sudah mau pindahkan gelombang, ketika tiba-tiba Donna berkata “Emang ada ya cewe yang bisa orgasme sampe berkali-kali?”

Ethan yang masih agak kaget akan pertanyaan tersebut butuh 3 detik untuk bisa menjawab “Seingat gue, sebagian besar cewek yang gue kenal kalo orgasme lebih dari 2 kali. Termasuk multi kan tuh”.
“Maksud lo cewek yang pernah lo tiduri?” tukas Donna tangkas. “He-eh, iya. Gitu deh” jawab Ethan agak tersipu-sipu.

“Lah, emang kalo elo nge-sex sama cowo lo biasanya orgasme berapa kali” Tanya Ethan polos.
Dengan agak malu-malu Donna menjawab “Satu kali lah. Biasanya hampir barengan ama cowo gue.”
“Lah emang pas foreplay ga orgasme?” Tanya Ethan lagi.
“Foreplay kan cuma bentar, gimana bisa orgasme gue” tandas Donna heran.

“Berarti bokin lo yang kurang sabar nggarap lo di foreplay-nya. Pengen cepet-cepet nancepin batangnya” jawab Ethan.
“Lah, lo liat tadi, si Dea dikobel-kobel sama si Roy hampir 10 menit kan. Makanya tadi bisa sampe keluar gitu. Pake acara nendang jok gue segala pula” kata.
“Bener juga ya. Gue ga pernah mikir sampe situ. Iihhhh.. jadi horny nih” batin Donna.

Mendengar jawaban dan melihat reaksi Donna, Ethan langsung paham kalo nih cewek pengalaman seksnya masih kurang. Atau paling nggak partner sexnya selama ini pada kurang jago. Jadinya dia belum mengeksplore seluruh potensi seksnya.
”Hihihihi.. pasti bisa gue enthot si Donna” pikir Ethan dengan bahagianya.

Cerita Dewasa – Bisa Nidurin Donna?