Cerita Dewasa – Rok Ketat Mona

Cerita Dewasa – Rok Ketat Mona

Cerita Dewasa – Mona adalah seorang gadis pelajar kelas 3 di sebuah SMU negeri terkemuka di kota MD. Gadis yang berusia 17 tahun ini memiliki tubuh yang sekal dan padat, kulitnya kuning langsat. Rambutnya tergerai lurus sebahu, wajahnya juga lumayan cantik.

Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang kakak-kakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena keperluan pekerjaan atau kuliah. Maka tinggallah Mona seorang diri di rumah tersebut, terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi dari sebuah universitas negeri ternama di kota itu.

Sebagai anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Mona sangat gemar memakai pakaian yang serba ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari. Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran roknya yang ketat itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal menggairahkan.

Penampilannya yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk para laki-laki, dari yang sekedar menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya. Salah satunya adalah Sukro, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Mona. Sukro, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila melihat gadis-gadis cantik dan seksi melintas di hadapannya.

Sosok pribadi Mona memang cukup supel dalam bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Sukro yang sering mengantarkan Mona dari jalan besar menuju ke kediaman Mona yang masuk ke dalam gang.

Suatu sore, Mona pulang dari sekolah. Seperti biasa Sukro mengantarnya dari jalan raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik-rintik, keadaan di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota MD. Dan Sukro memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada Mona.

*** Cerita Dewasa ***

Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Mona nanti akan dikerjai. Sukro sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati areal pekuburan.

“Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Mona.
“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Sukro sambil terus mengayuh becaknya.

Dengan sedikit kesal Mona pun terpaksa mengikuti kemauan Sukro yang mulai mengayuh becaknya agak cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Sukro, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal pekuburan, tiba-tiba Sukro membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.

“Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya Mona.
“Hujan..”, jawab Sukro sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.

Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Mona menjadi semakin panik, wajahnya mulai terlihat was-was dan gelisah.

“Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita basah-basahan keringat..”, ujar Sukro sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan menghampiri Mona yang masih duduk di dalam becak.

Bagai tersambar petir Monapun kaget mendengar ucapan Sukro tadi.

“A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Mona sambil terbengong-bengong.
“Non cantik, kamu mau ini?” Sukro tiba-tiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar.

*** Cerita Dewasa ***

Mona terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah dia lihat selama ini.

“J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Mona dengan wajah yang memucat.

Sejenak Sukro menatap tubuh Mona yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Mona yang putih bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.

“Ampunn Pak.. Jangan Pak..”, Mona mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Sukro yang semakin mendekati tubuhnya.

Tubuh Mona mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya. Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Sukro yang mulai menjamah paha Mona, tapi percuma saja karena kedua tangan Sukro dengan kuatnya memegang kedua paha Mona.

“Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”, Mona meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Sukro malahan semakin menjadi-jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Mona itu sambil merapatkan badannya ke tubuh Mona.

Mona pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan sepi itu. Kedua tangan kasar Sukro mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh pangkal paha Mona. Tubuh Mona menggeliat ketika tangan-tangan Sukro mulai menggerayangi bagian pangkal paha Mona, dan wajah Mona menyeringai ketika jari-jemari Sukro mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.

*** Cerita Dewasa ***

“Iihh..”, pekikan Mona kembali menggema di ruangan itu di saat jari Sukro ada yang masuk ke dalam liang vaginanya.

Tubuh Mona menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas Sukro semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Mona yang megap-megap dengan tubuh yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Sukro yang menari-nari di dalam lubang kemaluannya.

“Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Mona. Saat ini lubang kemaluan Mona telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi selangkangan dan jari-jari Sukro.

Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Sukro mencabut jarinya dari lubang kemaluan Mona. Mona nampak terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Sukro kemudian menarik tubuh Mona turun dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal sementara Mona hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya yang gemetaran itu. Sukro juga menikmati wanginya tubuh Mona sambil terus meremas remas pantat gadis itu.

Selanjutnya Sukro mulai menikmati bibir Mona yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.

*** Cerita Dewasa ***

“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Mona mendesah-desah di saat Sukro melumat bibirnya. Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir Mona oleh gigi dan bibir Sukro yang kasar dan bau rokok itu. Ciuman Sukro pun bergeser ke bagian leher gadis itu.
“Oohh.. Eenngghh..”, Mona mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Sukro.

Cengkeraman Sukro di tubuh Mona cukup kuat sehingga membuat Mona sulit bernafas apalagi bergerak, dan hal inilah yang membuat Mona pasrah di hadapan Sukro yang tengah memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan kekar Sukro meraih kepala Mona dan menekan tubuh Mona ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Sukro yang berdiri tegak di hadapannya. Langsung saja oleh Sukro kepala Mona dihadapkan pada penisnya.

“Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Sukro sambil menjambak rambut Mona.

Takut pada bentakan Sukro, Mona tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak dia sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Sukro mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Mona.

“Hmmphh..”, Mona mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Mona menggelembung karena batang kemaluan Sukro yang menyumpalnya.
“Akhh..” sebaliknya Sukro mengerang nikmat. Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Mona di sekujur batang kemaluannya yang menyumpal di mulut Mona.

*** Cerita Dewasa ***

Mona menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Sukro. Sementara kedua tangan Sukro yang masih mencengkeram erat kepala Mona mulai menggerakkan kepala Mona maju mundur, mengocok penisnya dengan mulut Mona. Suara berdecak-decak dari liur Mona terdengar jelas diselingi batuk-batuk.

Beberapa menit lamanya Sukro melakukan hal itu kepada Mona, dia nampak benar-benar menikmati. Tiba-tiba badan Sukro mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Mona semakin cepat sambil menjambak-jambak rambut Mona. Wajah Sukro menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..

“Aakkhh..”, Sukro melengking, croot.. croott.. crroott..
Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Sukro yang mengisi mulut Mona yang terkejut menerima muntahan cairan itu. Mona berusaha melepaskan batang penis Sukro dari dalam mulutnya namun sia-sia, tangan Sukro mencengkeram kuat kepala Mona. Sebagian besar sperma Sukro berhasil masuk memenuhi rongga mulut Mona dan mengalir masuk ke tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut Mona.

“Ahh”, sambil mendesah lega, Sukro mencabut batang kemaluannya dari mulut Mona.

Nampak batang penisnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Mona. Demikian pula halnya dengan mulut Mona yang nampak basah oleh cairan yang sama. Mona meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan shock setelah diperlakukan Sukro seperti itu.

“Sudah Pak.. Sudahh..” Mona menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk ‘bernego’ dengan Sukro yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Mona.

*** Cerita Dewasa ***

Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Sukro membuat tenaganya menjadi kuat berlipat-lipat kali, apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.

Sukro kemudian memegang tubuh Mona yang masih menangis terisak-isak. Mona sadar akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan. Badan Mona bergetar ketika Sukro menidurkan tubuh Mona di lantai gudang yang kotor itu, Mona yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Sukro.

Setelah Mona terbaring, Sukro menyingkapkan rok abu-abu seragam SMU Mona hingga setinggi pinggang. Kemudian dengan gerakan perlahan, Sukro memerosotkan celana dalam putih yang masih menutupi selangkangan Mona. Kedua mata Sukro pun melotot tajam ke arah kemaluan Mona. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya, indah sekali.

Sukro langsung saja mengarahkan batang penisnya ke bibir vagina Mona. Mona menjerit ketika Sukro mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang penisnya yang panjang dan besar masuk dengan paksa ke dalam liang vagina Mona.

“Aakkhh..”, Mona menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.

Kedua tangan Mona ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang kemaluannya di vagina Mona dengan kasar dan bersemangat.

“Aaiihh..”, Mona melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang penis Sukro. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan Mona.
“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Sukro mendesis nikmat.

*** Cerita Dewasa ***

Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Sukro langsung menggenjot tubuh Mona dengan kasar.

“Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Mona mengerang-ngerang kesakitan. Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan Sukro yang keras dan kasar. Sementara Sukro yang tidak peduli terus menggenjot Mona dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyup oleh cairan vagina Mona yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.

Sekitar lima menit lamanya Sukro menggagahi Mona yang semakin kepayahan itu, sepertinya Sukro sangat menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Mona, sampai akhirnya di menit ke-delapan, tubuh Sukro kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang hitam kekar itu dan Sukro pun berejakulasi.

“Aahh..” Sukro memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh spermanya di dalam rongga kemaluan Mona yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup lagi mengimbangi gerakan-gerakan Sukro.

Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang terdengar dari mulut Sukro. Sukro puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis cantik yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.

Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Sukro dengan becaknya kembali mengantarkan Mona yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di selangkangannya, Mona tak mampu lagi berjalan normal hingga Sukro terpaksa menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Sukro dengan leluasa menuntun tubuh lemah Mona hingga sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras. Setelah berbisik ke telinga Mona bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuhnya yang molek itu, Sukro pun kemudian meninggalkan Mona dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan malam, meninggalkan Mona yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya.

*** Cerita Dewasa ***