Sarah Istri Binal Part-4 – Cerita Dewasa

Sarah Istri Binal Part-4 – Cerita Dewasa

Baca juga part sebelumnya di: Kisah Sarah

POV Sarah

Hari-hari ke belakang banyak sekali kejadian-kejadian birahi yang membuat Sarah merasa tertantang dan merasa senang melakukannya. Mulai dari kejadian-kejadian bersama keponakannya Tejo, kemudian
ke teman-temannya. Juga tadi malam, Tejo menyatakan perasaannya kepada Sarah.

“Akhir-akhir ini kenapa aku nakal banget sihh ughh..” batin Sarah.
“Sikap kamu ini apa sih Sar??”
“Udah macam wanita murahan aja!”

“Tapi kamu emang nakal sih!”
“Doyan kon…..”

“Upps ngomong apaan sih kamu Sarah!!”

Iya selain pria-pria yang sudah memadu birahi bersamanya, lagi-lagi Sarah tergoda oleh batang-batang baru yang dilihatnya.

“Luki sama Tejo gede ya..” tiba-tiba kalimat itu terucap dari mulut Sarah.

Aaaahh…

“Gak boleh mikir aneh-aneh ah.”

“Semalem Tejo itu ngigo atau beneran ya, bilang sayang sama aku?”
“Hmm.. sepertinya aku harus menasihati Tejo.”

“Lama-lama karna kelakukan ku ini bisa membahaya rumah tanggaku.” ujar Sarah dalam hati.

“Semoga tidak ada kejadian yang lebih dari kemarin deh, jangan sampe!”

Semoga…

***

Hari-hari Selanjutnya.

Hari ini Sarah memilih untuk bermalas-malasan. Seharian hanya rebahan, nonton Tv,
dan mengurus anaknya. Tejo pun sedang tak ada dirumah, dia mengatakan akan pulang
telat dikarenakan ia ada rapat panitia untuk kegiatan suatu acara.

“Permisi Tante Sarah” terdengar suara orang dari luar rumah.
“Eh siapa itu?” terkejut Sarah saat sedang menikmati kesantaiannya.

Sarah pun menuju kedepan rumah dan begitu kagetnya karna yang datang adalah Luki seorang diri. Sarah berpikir ada apa ini anak mesum datang seorang diri kesini?

“Iya, masuk aja Luki” kataku kepada Luki dari balik pagar rumah.

Kemudian Luki masuk ke rumahku dengan membawa sebuah tas ransel.
“Sini duduk aja” kataku mengajak dia duduk di ruang keluarga.
Kami pun duduk berhadapan diatas karpet.

“Ada apa Luki kamu sendirian kesini? Hayo mau ngapain?” tanya Sarah dengan senyuman semanis mungkin.

“Gini Tan aku pengen minta diajarin sesuatu sama Tante Sarah, ada beberapa yang aku gak bisa, karna itu aku mau minta tolong sama Tante Sarah. Dan apalagi kalau diajarin sama Tante Sarah akan bagus pasti hasilnya!” ujar Luki percaya diri.

Sarah merasa kaget dan tersanjung, malah berpikir ini mungkin hanyalah akal-akalan Luki,
supaya dia bisa menggoda Sarah, agar mengulang kejadian beberapa hari lalu,
atau berusaha untuk mendapatkan lebih dari itu. Mengingat Luki yang paling menang
banyak kemarin, dia mencicipi “Susu” Sarah dua kali.

Ya tapi bagi Sarah dia senang-senang saja kalau memang ia dapat membantu Luki menjadi lebih baik.

“Yasudah, Tante Sarah akan bantuin Luki, jadi Luki ga usah malu-malu ya kalo mau bertanya.” kataku sambil tersenyum.

“Iya Tante!” jawab Luki.
“Tapi awas ya kalau Luki sampe macem-macem. Tante gak mau ngajarin!” ujar Sarah lagi.
“Iya Tante Sarah yang baik hatii!!” jawab Luki dengan antusias.

“Oya tapi gak ganggu Tante Sarah ngejagain Doni kan?” tanya Luki lagi.
“Oh engga kok, Doni lagi tidur kok. Emang kamu mau belajar apa Luk sama Tante?”

“Ini Tante..” Ucap Luki sambil malu-malu dan ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
“Bahasa Inggris.”

Sarah tertawa mendengarnya.

***

Sarah pun memulai les privat ini, tapi selama Sarah mengajar, Luki seperti tidak fokus
dengan pelajaran. Matanya memang melihat buku yang dibawanya, tapi selalu ada aja
kesempatan mencuri-curi pandang ke arah dada Sarah ini.

“Ahh sudah kuduga kan, pasti ada maksud sesuatu. Godain ahh..” ujar Sarah dalam hati.

“Gimana? Kamu ngerti ngga sama apa yang Tante jelasin ke kamu?” tanya Sarah menyadarkan lamunan dia.

“Eehh… iya.. ngerti kok Tante.” jawabnya gugup.
“Hayo katanya mau diajarin sama Tante! Kok gak konsen sih?” ujar Sarah.

Lucu juga bagi Sarah melihat ekspresi seorang Luki bisa seperti itu. Tapi dia memang lebih
tua beberapa tahun dari Tejo. Yang ku tahu, kita seumur dia ini lah masa-masa hasrat
seorang anak laki–laki akan lebih tinggi-tingginya daripada masa pubernya dulu.

Jadi kuanggap wajar apabila dia semakin sangat tertarik melihat lawan jenisnya. Tapi entah kenapa kemudian rasa ekshibionis ku merasa semakin tertantang.

“Ughh nakal banget sih kamu Sarahhhh..” pikirnya.

“Aaahh capek juga ya Luk” kata Sarah sambil menguap dan mengangkat kedua tangannya.

Dada Sarah pun sengaja di majukan sedikit, lalu melihat ekspresinya. Matanya melihat payudara Sarah dengan tatapan tajam seolah matanya dapat menembus daster yang Sarah kenakan, tapi entah kenapa Sarah menyukai tatapan itu.

“Ngomong-ngomong kamu haus ga Luk? Kamu mau minum apa?” tanya Sarah sambil kedua tanganku mengapit ke bawah seolah menjepit kedua payudara Sarah agar terlihat lebih besar.

“Mau Minum teh atau susu?” tanya Sarah sambil tersenyum menggoda Luki.
“Eh.. su.. susu Tante Sarah” jawab Sarah dengan ekspresi gugup sambil terbata-bata.

“Sebentar ya Tante buatin susu dulu di dapur. Kamu lanjutkan jawab soal yang tadi ya!” jawab Sarah sambil bangun lalu pergi ke dapur.

Sarah mulai membuatkan segalas susu putih untuk Luki di dapur. Kemudian aku iseng mengintip Luki dari dapur apakah anak itu mengerjakan tugas? Dan ternyata apa yang kulihat sungguh tak dapat dipercaya, Luki sedang mengocok penisnya sendiri!!

***

POV Luki

Ini semua memang rencana Luki untuk datang ke rumah Tante Sarah sendirian. Selain dia tahu hari ini Tejo tidak akan pulan cepat ke rumahnya, sebisa mungkin Luki ingin sekali menemui Tante Sarah.

Baginya, Tante Sarah adalah suatu obsesi  kenikmatan yang ingin dia kejar. Dari awal pertemuannya dengan Tante Sarah, sampai akhirnya acara minum susu bersama, Luki sudah membulatkan tekadnya
untuk bisa memiliki sebagain diri Tante Sarah.

Dan sekarang saat Tante Sarah sudah menuju, Luki langsung mengarahkan tangannya kebawah. Pelan-pelan Luki membuka resleting celananya.  Ia mengeluarkan “perkakas” pribadinya yang selalu dia banggakan. Memang bentuknya cukup besar dan panjang. Yang bisa memberikan kenikmatan dan kepuasan bagi betina yang beruntung.

“Gw bener-bener gak tahan sama tubuhnya Tante Sarah. Ah gila pengen gw perkosa aja rasanya Tante Sarah, mumpung gak ada Tejo.” ucap Luki dalam hati.

“Aaagrhh kenapa sih Tante Sarah bukan Tanteku. Gw harus dapetin kesempatan pokoknya hari ini!!”
ujar Luki lagi dalam hati.

***

Terlihat Luki sedang duduk mengocok penis hitam yang sudah ia keluarkan dari celananya. Melihat hal tersebut Sarah pun menjadi salah tingkah, di satu sisi hasrat seksual Sarah naik melihat kejadian tersebut.

“Apakah ini karena perbuatanku tadi menggoda Luki?” pikir Sarah dalam hati.

Kemudian Sarah pun kembali ke Ruang keluarga sambil membawa segelas susu, Luki yang melihat kedatanganku buru-buru menghentikan aktivitasnya sambil memasukkan penisnya ke dalam celana.

“Sudah selesai jawab soal yang tadi?”tanya Sarah seolah tak mengetahui apa-apa.

“Be.. belum Tante” jawab Luki salah tingkah.

Sarah melihat tonjolan besar menggelembung dari balik celananya.

“Ini susunya, diminum ya.” sambil Sarah taruh segelas susu putih di atas meja.

Tak lama kemudian Luki meminum segalas susu yang ku buat sambil matanya melirik ke arah dadaku.

“Hayoo kamu ngeliat apa?” tanya Sarah dengan senyum menggoda.

Luki pun langsung tersedak mendengar pertanyaan Sarah hingga membuat sebagian baju dan celananya basah. Melihat kejadian itu Sarah pun tak kuasa menahan tawa, lucu sekali melihat tingkah laku Luki.

“Hahaha yaampuun Luki kamu kenapa sihhh dari tadi?” tanya Sarah sambil tertawa.

“Itu tadi aku keinget susu asi Tante Sarah kemarin.” jawab Luki sambil tertunduk malu.

Sarah semakin tertawa lepas mendengar jawaban Luki.

“Bodo amat, gw kangen dadanya Tante Sarah itu!” ujar Luki dalam hati.

“Luki Luki… Pantesan aja, daritadi kamu melihat ke arah dada Tante iya kan?” tanya Sarah sambil tersenyum.

“Shit ketauan, oh biarlah!” kata Luki dalam hati.

Luki pun terdiam dan tak berani menatap mataku.

“Emangnya kamu mau nyusu sama Tante lagi? Sampe kamu ga konsentrasi belajar gitu?” tanya Sarah halus.

“Ee.. loh mancing banget ini Tante Sarah… Gas aja lah..” kata Luki dalam hati..

“Ma.. mau Tante..” jawab Luki gugup.

“Jadi mau ini lagi ya?” sambil kedua tangan Sarah menyentuh kedua payudaranya.

Glekk!!

“Bener-bener deh nih yak! Nakal banget Tante Sarah, duh Tejo beruntung banget lo bangsat!” batin Luki.

“I.. iya Tante..“ jawab Luki semakin gugup.
“Kamu gak suka ya sama dada Tante?” tanya Sarah cemberut menggoda.

“Su.. suka kok Tante..” jawab Luki terbata-bata.
“Kalo kamu suka, boleh kok pegang dada Tante ini” tanpa sadar Sarah menawarkan Luki untuk memegang payudaranya, entah apa yang sedang dipikirkan Sarah.

Mungkin karena hasrat seksual selalu tinggi, maka Sarah yang selalu horny akan perbuatan menggodanya.

“Hah?!”

Mimik wajah Luki yang terheran. Luki jadi bertanya-tanya apa bener ini Tante Sarah dengan sengaja menawarkan untuk memegang dadanya itu? Luki tidak ragu lagi, dia merasa beruntung.
Luki semakin yakin dia mampu mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar yang ditawarkan oleh Tante Sarah.

“Ehh boleh nih Tante?” tanya Luki seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar.
“Iya boleh!! Kemarin kan kamu gak Tante kasih. Sekarang cuma hari ini aja loh kesempatannya.” ujar Sarah.

Luki semakin tak percaya dengan apa yang didengarny, ia hanya bisa menelan ludah.

“Dan juga kamu udah ga konsentrasi belajarnya…. Sini duduk disamping Tante.” kata Sarah tersenyum.

Ya Sarah telah memantapkan hatinya untuk memberikan sedikit pelayanan kepada Luki. Sejujurnya birahi Sarah sedikit naik, semenjak ia melihat kontol Luki. Sarah terpesona akan bentuknya, ia berkeinginan untuk bisa melihat kontol Luki lebih dekat.

“Sejauh apa ya aku bisa menggoda Luki? Dan membiarkan Luki menjamahku?” batin Sarah, sambil ia tersenyum memandang Luki.

Luki tak akan mensia-siakan kesempatan ini.
“Mumpung gak ada Tejo, gw harus puas-puasin” pikirnya.

Kemudian Luki berpindah posisi duduk disamping Sarah, Sarah pegang tangan kanan Luki lalu mengarahkan tangannya untuk menyentuh Dada kiri yang masih tertutup daster dengan lembut.

“Gimana dada Tante? Luki suka?” tanya Sarah sambil tersenyum.

“I.. iya Tante.. “ jawab Luki lucu dan semakin gugup dengan muka yang merah padam.

“Kalo kamu suka boleh kok kamu perah “Susu” Tante ini.” kata Sarah kepada Luki sambil tangannya mulai membantu tangan Luki meremas dadanya.

Perlahan tapi pasti tangan Luki mulai meremas payudara Sarah dengan lembut, tangan kirinya pun mulai meremas payudara kanan Sarah. Kini kedua payudara Sarah sedang diremas gemas oleh Luki. Kontras sekali warna kulit hitam Luki dengan kulit Sarah yang putih.

“Dada tante Sarah lembut banget, Luki suka” ucap Luki memujiku.

Remasan Luki pada dada Sarah mulai agak kencang,.

“Ahh rasanya enak sekali! Aku memang suka dadaku dijamah seperti ini.” ucap Sarah dalam hati.

Kemudian cengkraman Luki semakin kuat, remasannya pada kedua dada Sarah juga semakin kencang seolah telapak tangannya ingin menyentuh semua bagian dada Sarah.

“Ahhh.. Luki..pelan-pelan aja!“ kata Sarah menahan gejolak nafsu.

Sementara Luki sudah terfokus ke memberikan kenikmatan pada dada Sarah.

“Luk.. pelan pelan dong remasnya.” kata Sarah kepada Luki.

Karena makin lama remasannya semakin kencang membuat dada Sarah sedikit sakit. Tapi Luki tetap saja tidak mendengarkan dan terus meremas.

“Luk.. ahh.. jangan keras-keras remasnya susu Tante sakit niih!” kata Sarah lagi sambil memegang pundaknya.

“Ehh iyaa Tante.. Maaf ya.. habis dada Tante gede dan empuk banget hehe.. Luki belum pernah remas dada seindah punya Tante, jadi maaf ya Tante..” jawabnya cengengesan.

“Iyaa tapi jangan keras-keras dong remasnya, Tante gak kemana-mana kok..“ jawab Sarah

“Iyadeh hehe..” jawabnya singkat.

Kemudian Luki mulai meremas lagi dada Sarah perlahan. Ramasan Luki membuat Sarah geli sekaligus nikmat, libido Sarah semakin tinggi. Luki pun juga sama, dia semakin bernafsu terhadap Tante temannya ini. Ia ingin mendapatkan kepuasan yang semakin lebih dari Tante Sarah.

“Habis ini kamu belajar yang serius ya Luk? Katanya mau diajarin? Tante gak mau kamu ga konsentrasi lagi seperti tadi.” tanya Sarah.

“Iya Tante.” jawab Luki singkat tanpa menatap Sarah dan hanya fokus memainkan kedua dadanya.

“Sebenernya lo Tan, yang mau gw ajarinnn..” batin Luki.

Sudah lebih 15 menit Luki meremas dada Sarah tanpa bosan, kadang dada Sarah diremas kuat-kuat lalu diremas dengan lembut. Sementara Sarah hanya bisa mengigit bibir menahan desahan nafsu yang keluar.

“Ehm… sudah dong Luk, ayo kita belajar lagi ahh.. ” kata Sarah menahan birahi.

“Sebentar Tante.. Sebentar lagi..” jawab Luki tidak memperdulikan Sarah.

Tangannya semakin nakal, dia mulai berani mencubit dada Sarah dengan gemas, terkadang dia menghimpit kanan dan kiri dada.

“Hmmm… Dada Tante Sarah wangi bangettt!! Empuk bangettt!! Luki suka dada Tante Sarah!!” kata Luki sambil membenamkan kepalanya di antara kedua dada Sarah.

Sarah hanya bisa mengelus kepala Luki yang sedang asyik menggesek-gesekan diantara dadanya. Kemudian mata Sarah melihat tonjolan besar dibalik celananya. Sudah ereksi rupanya. Tonjolan yang cukup besar itu sangat menundang Sarah untuk memegangnya.

Tanpa ragu Sarah pegang tonjolan itu.

“Ehh… Tante?” tanya Luki kaget menghentikan kegiatannya.

Sarah yang memang mulai terangsang akibat remas-remasan Luki di dadanya pun, membuat dirinya sedikit kehilangan akal sehatnya. Saat ia melihat tonjolan besar di celana Luki, dia seakan terhipnotis untuk langsung memegangnya.

“Tante tau kok kamu sudah ngaceng kan dari tadi melihat Tante? Coba sini Tante mau liat ‘perkakas’ kamu kaya gimana.” kata Sarah mulai membuka celananya.

Luki menatap tak percaya kepada Tante temannya itu. Luki dapat melihat jelas, bahwa Tante Sarah sudah terlihat naik birahinya. Wajahnya menggambarkan jelas, kalau Tante Sarah sedang dalam birahi. Luki sadar ini kesempatan emas.

Luki tersenyum mesum dan kemudian ia dekatkan kepalanya kearah Tante Sarah. Luki menoleh kearah Tante Sarah sambil berbisik, “Luki gak nanggung ya kalau Tante Sarah suka.. Apalagi ketagihan..” jawab Luki sambil tersenyum mesum.

“Sudah gapapa, coba Tante mau lihat!!” kata Sarah yang semakin meninggi birahinya.

Kemudian Sarah mulai membuka celana dan CD nya. Sarah terkejut melihat dari dekat dengan jelas penis hitam yang sudah tegak berdiri karena ukurannya sama dengan ukuran Anton selingkuhanku.

“Bagaimana bisa dia memiliki kontol sebesar ini?” tanya Sarah dalam hati.

Lalu Sarah pegang penis hitam yang sudah berdiri ini, terlihat cairan putih mulai membasahi kepala penis, perlahan Sarah kocok penis hitam Luki dengan lembut. Luki tersenyum puas melihat Tante Sarah memegang kejantannya.

“Gak perlu gw godain atau pancing-pancing. Malah Tante Sarah duluan yang memulai…” batin Luki.

Luki melihat jelas bagaimana tangan putih mulus Sarah perlahan memegang kejantanannya. Sangat lembut rasanya tangan Tante Sarah itu.

“Ahhh Tante Sarah..“ lenguh Luki.
“Enak ya Luk?” tanya Sarah sambil tersenyum.

“Ahh enak bangett Tante! Jago bangettt kocokan Tante!” lenguh Luki.

Kemudian Luki melanjutkan meremas dada Sarah yang masih tertutup daster. Perlahan tapi pasti Sarah percepat kocokan pada penis Luki yang sudah basah dengan cairannya.

“Ahh Tante Sarah..” lenguh Luki.

Sarah seperti mendapat mainan baru, kedua tangannya sudah mengocok penis Luki. Terus dikocok penis Luki dengan intensitas cepat. Sudah 5 menit Sarah mengocok penis Luki dengan kedua tangannya tapi herannya Luki tidak ada tanda-tanda ingin keluar.

“Ahh kuat juga stamina anak ini! Mungkin jika suamiku yang ada di posisi Luki pasti sudah mencapai orgasme.” pikir Sarah.

“Ahh Tante, terus Tante…“ kata Luki menyuruh Sarah melanjutkan mengocok penisnya.

Nafas Sarah pun semakin berat, ia mulai dilanda birahi. Saat ini batang besar yang sedang dikocoknya, sangatlah mencuri perhatiannya. Sakin fokusnya, Sarah tidak sadar bahwa Luki mendekatkan wajahnya ke batang itu.

Luki mendekatkan wajahnya ke batang itu.

“Tante juga udah gak tahan kan? Luki bilang apa! Tante bakalan suka! Sekarang isep kontol aku!” perintah Luki.

Mendengar ucapan itu Sarah pun kaget. Seakan terhipnotis dengan penis besar Luki yang ada di hadapannya, terlebih lagi Luki menggunakan kata ‘kontol’ yang menurut Sarah itu kasar sekali, namun semakinmenaikan birahinya. Sarah pun sempat ragu ketika harus menjilat penis orang lain lagi selain suaminya dan Anton.

Apalagi yang dihadapannya sekarang adalah Luki, teman keponakannya.

“Tak apalah, toh hanya ‘sekali’ ini aja, menuntaskan birahi. Agar kita bisa kembali fokus belajar.” batin Sarah.

Sarah mendekatkan bibirnya kebatang itu.

Pertama Sarah cium kepala penisnya, perlahan dijilati lubang kencingnya terus ke bawah  batangnya pun dikocok sambil dijilat. Kemudian dikulum penisnya mulai dari atas.

“Akhirnya gw buat Tante Cantik ini nyepong kontol gw! Lihat Tejo!! Lihat Tante binal lo ini gw apain!!!”
ujar Luki dalam hatinya.

Terlihat kepuasan pada wajah Luki. Bagaimana tidak, wanita cantik yang dia idam-idamkan bersama teman-temannya dan Tejo, saat ini sedang bersimpuh akan mengisap kejantanan miliknya. Dia semakin bangga akan perlakuannya bersama Tante Sarah saat ini.

Dia semakin yakin, ini akan menjadi awal sebuah jalan baru untuk Luki mendapatkan hal yang makin lebih dari Tante Sarah.

Kembali ke Sarah yang sedang berusaha memasukan kontol besar dan panjang Luki ini. Dalam hatinya Sarah menaruh kagum kepada Luki. Bagaimana mungkin Luki bisa memiliki kenjantanan seperti ini?

Bisa-bisa Sarah akan sering menggoda Luki untuk bisa mencicipi kejantanannya Luki lagi.

“Lagi..?” pikir Sarah.

Ssslllrruppp..

“Ahh rasanya lebih asin dari milik suamiku. Baunya pun lebih menyengat seperti ada bau pesing.. Tapi justru membuat libido ku semakin naik!” ucap Sarah dalam hati.

“Ahhh enak Tante teruss hisap kontol aku!!!” kata Luki.

Tiba-tiba tangannya memegang kepala Sarah, ditahannya kepalanya supaya terus mengulum penisnya.

Ssslllrruppp.. Ssslllrruppp..

Bunyi suara jilatan Sarah.

“Ahh enak banget, Tante Sarah makin cantik kalau lagi ngisep kontol gini..” puji Luki,

Sementara tangannya makin menekan kepala Sarah agar lebih dalam lagi menghisap penisnya.

Ssslllrruppp..

“Ahh.. Luk..”

Ssslllrruppp..

“Aahh..” bunyi suara mulut Sarah beradu dengan penisnya.

“Ahh Aku seperti sudah lupa statusku sebagai istri dan seorang ibu, bahkan tante, dengan nakalnya menghisap penis teman keponakanku sendiri!” ujar Sarah dalam hati.

“Aahh Tante Sarah… Luki mau keluar..” lenguh Luki.

Ssslllrruppp..

Mmmm..

“Ahh… keluarin aja Luk..” kata Sarah.

Ssslllrruppp..

“Ahh… Tan… Luki keluaar..” erangnya semakin kuat.

Kemudian buru-buru Sarah lepas penisnya dari mulutnya, dan….

Aaahhh….

Crooottt.. croootttt.. crootttt… crooott… crooott…..

Luki orgasme mengeluarkan cairan kental sebanyak 5x di wajah Sarah, cairan spermanya
belepotan kemana-mana, rambut dan daster pun tak luput dari cairan putihnya..

Bahkan sebagian spermanya masuk ke mulut Sarah..

“Ahh.. aku telan sebagian sperma itu!!”

“Rasanya asin dan gurih, cairan putihnya lebih kental dari milik suamiku dan Anton! Bisa-bisa ketagihan aku ini!! Duh gawat!!” kata Sarah dalam hati.

“Ahh.. maaf Tante..“ kata Luki terengah-engah.

“Gapapa kok Luk..” jawab Sarah singkat.

“Tante Sarah manis, cantik banget” puji Luki sambil melihat wajah Sarah belepotan spermanya.

Aku pun diam saja, kemudian ku ambil tisu di atas meja lalu ku bereskan semua sperma Luki yang berceceran di seluruh wajahku, daster dan beberapa di karpet.

“Yaudah belajar lagi yuk! Tujuan kamu kesini buat belajar kan? Atau emang sengaja berharap dapat lebih dari Tante?” kata Sarah kepada Luki yang masih terdiam sehabis orgasme.

“Hehe..” jawab Luki cengengesan.

Kemudian Luki membersihkan penisnya dan kembali merapihkan diri mereka masing-masing seolah-olah tak terjadi apa-apa. Tak terasa sudah sekarang sudah jam 4 Sore. Kemudian terdengar seseorang masuk ke dalam rumahku dan kulihat ternyata Tejo baru pulang, kulihat dia sedang melepas sepatunya.

“Tejo ya Tante?” tanya Luki.

“Iya, Luk.. Luki… janji ya, yang kita lakukan tadi jangan sampai bocor!”

Sarah sama sekali tak ingin Tejo mengetahui kejadian barusan, di dalam hati kecilnya ia takut menyakit perasaan Tejo, kalau dia tahu apa yang dilakukan temannya terhadap Tantenya yang disayang olehnya ini.

“Kalau sampe Tejo tau kita ngapain, maupun temen-temen kamu yang kemarin kesini, Tante gak akan kasih kalian main kesini lagi!” tegas Sarah kepada Luki.

“Beres Tante Sarah! Asal Luki dapet jatah ‘Susu’ Tante lagi ya!” jawab Luki sambil tersenyum penuh kemenangan.

“Dasar ya kamu tuh bener-bener dikasih hati minta jantung! Boleh aja, asal kalau situasi memungkinkan ya.” balas Sarah tersenyum mesum.

Tak bisa dipungkiri, kenakalannya dengan Luki benar-benar membangkitkan sisi liar terbarunya. Entah kenapa dia jadi membayangkan apa jadinya kalau ada kesempatan berdua lebih lama dengan Luki. Namun bagaimana dengan Tejo?

Tak lama kemudian..

“Tante.. Tejo pulang Tante” kata Tejo.

“Eh Tejo… Gimana tadi kegiatannya?” basa basi Sarah kepada Tejo.

“Wah seru banget Tante, banyak diskusi seru untuk acara yang akan dibikin nanti.” senyum Tejo.

Namun Tejo kaget ketika dia melihat ada Luki seorang diri didalam ruang tamu.

“Ngapain dia kemari? Apa udah lama? Jangan-jangan tadi selama aku gak ada, dia berduaan dong dengan Tante Sarah? Eh kok itu ada sesuatu ya diwajah Tante?” ujar Tejo dalam hati.

“Kok ada Luki disini?” tanya Tejo.
“Hmm..apa itu Tante? Di wajah Tante apa cairan putih tuh di atas bibir..” tanya Tejo lagi.

DEGG..

Jantung Sarah pun hampir copot..

Ternyata masih ada sisa sperma Luki yang tersisa di wajah Sarah, buru-buru diusap dengan jari lalu Sarah jilat sperma itu. Slrrupp..

“Ohh.. i.. ini..”

“Ini tadi Tante abis minum sisaan susunya Doni…” jawab Sarah gugup.

Tejo tidak curiga dengan sikap Sarah, dia merasa tumben-tumbenan Tante Sarah melakukan hal itu.

“Itu ngapain Luki kesini? Sendirian lagi?” tanya Tejo.

“Oh iya tau nih Luki! Tadi tiba-tiba dateng minta diajarin belajar”, jawab Sarah.

“Tau lo bro nethink banget sih sama temen sendiri, lo gak sedih apa kalau sohib lo ini gak bisa bahasa Inggris?” canda Luki.

“Iye iye, tapi ya curiga aja gw sama lo, kan lo mesum banget jadi orang! Lagian bukan urusan gw juga kalo lo gak bisa bahasa Inggris!” ketus Tejo, dia menampakkan ketidaksukaannya kehadiran Luki seorang diri di rumahnya.

“Duh Tejo, kalau kamu tadi pulang lebih cepat gak kebayang sih Tante,” ujar Sarah dalam hati.

“Yaudah ya Tante, Luki pamit, makasih banget loh udah diajarin, apalagi asupan bergizi supaya Luki lebih pintar.. Hehehe…” ujar Luki cengengesan.

Luki hampir membuat Sarah shock, “Ini anak bener-bener deh ahhh!!! Emang apa sih asupannya??”

“Sana balik, ntar dicariin emak lo.” kata Sarah.

Tejo hanya bisa diam dan berpikir penuh tanda tanya. Apa yang sebenarnya terjadi saat dia pergi meninggalkan Tante Sarah sendirian di rumah?

“Tante, Luki bakalan kangen sama susu buatan Tante.” bisik Luki saat dia akan keluar rumahku.

“Wooo,, Maunya!!” jawab Sarah.
“Hehe” jawab Luki singkat.

Setelah aku mengatarkan Luki keluar dan menutup pintu, Tejo mulai melontarkan banyak pertanyaan, “Tante gak diapa-apainkan sama Luki?” tanya Tejo penuh dengan khawatir dan ingin tahu.

“Engga kok, kamu ini maunya Tante dimesumin mulu ya??” Mana mungkin Sarah mengatakan yang sebenarnya terjadi kepada Tejo.

“Udah ah Tante mau ke kamar mau rebahan”.
“Tejo jangan lupa bersihin rumah ya.” sambil Sarah berjalan menuju kamarnya.

***

Karena libido yang masih tinggi semenjak kejadian tadi siang bersama Luki, malamnya sebelum
tidur Sarah membayangkan kejadian aktifitasnya bersama Luki. Menghisap penisnya yang berwarna
hitam besar sementara Luki meremas payudara Sarah yang berukuran 36b ini.

Tak terasa vagina Sarah sudah basah…

“Gimana kalau aku ingin cari kesempatan lagi dengan Luki ya?”

”Duh Sarah kamu mikir apa sih?”
“Masa mau bermain api dengan teman keponakan sendiri.”

“Udah gila lo ya?” ujar Sarah.

“Hmmm tapi apa gw yakin ya buat bisa gak dientot Luki?”
“Tapi kontolnya itu…….”

“Bikin nagih…”

Lalu Sarah memejamkan mata kemudian tertidur.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya antara Sarah dan Luki. Yang jelas Luki sudah
akan merencanakan aksi selanjutnya. Luki merasa Tante Sarah sudah memberikan sinyal
lampu hijau kepada Luki untuk beraksi lebih.

“Lihat saja Tante Sarah, aku pasti bisa ngentot denganmu!” ucap Luki.

Babak baru Sarah dan Luki akan dimulai.

Lalu bagaimana dengan Tejo?

***

Jangan lewatkan juga cerita lainnya tentang Sarah, Si Istri Binal :