Cerita Cinta – Chapter 23 . Home Sweet Home [Part 2]

Chapter 23 . Home Sweet Home [Part 2]

 

 

Sesampainya dikamar fika ngeganti pakaiannya dengan pakaian tidurnya. Pakaian tidur fika berupa celana yang pendeknya jauh diatas paha sehingga paha bisa terlihat jelas : + baju kaosnya yang tipis yang kalau gw terawang gw bisa melihat harta karun didalamnya

Sekitar pukul 3 shubuh kita sampai di pelabuhan Panglima Utar yang bertepat di kota pangkalan bun. Kota kelahiran gw. Ya disini gw cuman numpang lahir kok. Gw besar dikota Kuala pembuang, seruyan bersama nenek gw tercinta.

Dari kota ini gw dan fika harus naik travel lagi kurang lebih 15 jam untuk sampai dirumah nenek gw.

Sekitar pukul 8 malam akhirnya gw sampai dirumah nenek gw.
Gw: neneek, oh iya nek kenalin ini temen rendi fika

Fika: fika

Nenek: Sudah pada buka puasa belum kamu ren ?

Gw: tadi buka udah dijalan. Tapi lapar nih nek.

Nenek: ya udah mandi dulu sana. Sekalian anterin fika kekamar yang kosong it ya ren.

Gw: iya nek.
Tempat tinggal gw didaerah pesisir. Ya tepi pulau kalimantan dimana kota gw dikelilingi oleh pantai laut jawa yang indah banget. Karena didaerah pesisir, jadi disini banyak banget yang namanya nyamuk. Jadi kalau tidur malam setiap ranjang dikasih kelambu.

Pada tau kelambu kan ? yang bentuknya seperti jaring nutupin seluruh kasur. Gw jadi ingat cerita nenek gw waktu gw kecil. Kelambu ini seperti ada kekuatan misitisnya. Karena dulu nenek tinggal disebuah gubuk dihutan, nenek pernah saat tidur ada sebuah serigala / anjing hutan masuk kerumah. Tapi nenek dan kakek tetap tenang. Karena kelambu bisa menjaga penghuni yang ada didalamnya. Konon singapun tidak berani melewati kelambu. Itulah kekuatan misitis yang dimiliki kelambu yang pernah nenek ceritakan ke gw. Jadi gw selalu merasa aman kalau tidur didalam kelambu.
Gw: nih kamar lo fik. Maaf ya disini gak ada AC-nya

Fika: gpp kok. Gw udah biasa kok tidur tanpa AC.

Gw: oh bagus deh . Setelah beres-beres buruan mandi gih. Ntar gw timbain airnya dlu buat lo mandi. Wcnya dibelakang ua.
Setelah nganter fika gw langsung nimba air buat fika mandi. Maklum rumah gw serba sederhana. Buat mandi aja harus usaha dulu nimba air.

Setelah mandi gw langsung ibadah sebentar karena tadi dijalan gw tidak bisa melaksanakannya. Sehabis beribadah gw langsung tidur karena badan gw serasa remuk. Kurang lebih 30 jam perjalanan buat sampai di “Home Sweet Home”.

Saat tengah malam gw terbangun karena mendengar suara gaduh orang-orang yang keliling kampung buat ngebangunin sahur. Padahal masih pukul 1 tapi remaja-remaja mesjid sudah keliling kampung naik mobil pick up sambil teriak “Sahur-Sahur” dengan Toa mesjid yang dipasang dimobil itu.

Gw agak kaget ketika gw lihat pintu depan rumah terbuka.
Gw: Loh fik kok lo gak tidur ?

Fika: nggak bisa tidur gw ren.

Gw: Banyak nyamuk ya ?

Fika: nggak kok

Gw: apa karena gak ada AC ?

Fika: *bletak* : (fika menjitak kepala gw)

Gw: sakit tauk. Tidur dulu gih. Sahur masih lama kok. Ntar gw bangunin kalau udah sahur.

Fika: lagi enak aja duduk disini ren. Udah deh gak usah merintah-merintah

Gw: (arogannya gak hilang-hilang juga)
Saat itu gw sama fika duduk diem-dieman. Gw ambil rokok dalam saku gw sambil ngehisap rokok. Nikmat banget malam-malam ngerokok di teras rumah + ada cewek cakep nemenin :
Fika: Eh ada kunang-kunang ren

Gw: disini banyak kali kunang-kunang.

Fika: klo dijogja kan jarang ren. Ih dah lama banget gw gak lihat kunang-kunang.

Gw: hahaha, puasin deh lo sama kunang-kunang ya. Gw mau siapin sahur dulu.
Sore harinya gw mengajak fika buat belanja makanan untuk berbuka. Setiap gw berjalan tentu saja ada mata yang ngelihatin fika. Mungkin gaya dia yang memang bukan gaya orang kampung membuat dia tampil mencolok di kota kecil ini.

Saat sedang berbelanja gw bertemu teman seperjuangan gw saat SMA. Aji namanya, dia anak seorang wakil bupati dikabupaten tempat aku tinggal. Tapi kedudukan orang tuanya tidak membatasi dia untuk menjadi dirinya apa adanya. Aji lebih senang menghabiskan waktunya bersama gw saat SMA untuk menemanin gw kerja setiap pulang sekolah. Dia tidak pernah malu untuk ikut gw kerja ini itu walaupun dia sudah hidup serba berkecukupan. Sayangnya ketika lulus SMA kita berpisah, gw melanjutkan pendidikan dijogja sedangkan aji lebih memilih berkerja dikampung halaman. Dia memulai bisnis furniture. Yah sekarang toko dia menjadi toko furniture terbesar dikotaku. Hape yang gw pakai sekarang adalah pemberian aji saat gw hendak pergi kejogja. Aji begitu senang melihat gw masih menggunakannya .

Seusai berbelanja gw mengajak fika kesebuah gereja. Dikota gw yang kecil ini, gereja cuman ada 1. Sebenarnya gw beragama muslim. Tapi gereja ini sangat berperan dalam hidup gw.
Fika: ngapain ke gereja ?

Gw: udah ikut bentar yuk.
Saat gw sampai digereja gw melihat pastur sedang bersih-bersih halaman gereja.
Gw: pastuur

Pastur: nak rendi, Tuhan memberkatimu. Kapan balik kamu ren ?

Gw: baru kemarin pastur. Oh iya ini kenalin ini fika pastur. Teman rendi dari jogja.

Pastur: Puji Tuhan, baru 1 tahun pergi merantau kamu sudah mendapatkan jodoh sebaik ini.

Gw: :

Fika: :

Gw: oh kita gak ada hubungan apa-apa kok pastur. Cuman sekedar teman.

Pastur: oh, ayo masuk dulu. Cerita sama pastur gimana kamu disana.
Berjalan kedalam gereja….
Gw: wah hampir gak ada perubahan yang berarti ya pastur digereja ini.

Pastur: iya nak rendi.

Gw: terus yang gantiin saya buat main piano saat ibadah udah ada ?

Pastur: Belum ada yang bisa seperti kamu nak rendi. Jadi tiap ibadah saya juga merangkap sebagai pianisnya

Gw: wah pianonya masih sama seperti yang dulu ya pastur. Tua dengan suaranya yang khas yang mungkin rendi gak bisa lupain.

Pastur: iya

Gw: rendi boleh main piano bentar pastur ? rendi kangen mainin piano ini.

Pastur: silahkan nak rendi, saya tinggal sebentar ya. Nyelesain yang didepan.

Gw: oh silahkan pastur.
Gw mulai bernostalgia dengan piano tua dimana gw dulu berkerja disini sebagai pianis setiap waktu beribadah mereka.
Fika: lo bisa main piano juga ?

Gw: bisa donk
Lalu gw memainkan sebuah lagu untuk fika. MYMP – Especially For You.

Especially for you
I wanna let you know what i was going through
All the time we were apart
I thought of you
You were in my heart
My love never changed
I still feel the same
Especially for you
I wanna tell you i was feeling that way too
And if dreams were wings, you know
I would have flown to you
To be where you are
No matter how far
And now that I’m next to you

No more dreaming about tomorrow
Forget the loneliness and the sorrow
I’ve got to say
It’s all because of you

And now we’re back together, together
I wanna show you my heart is oh so true
And all the love I have is
Especially for you
Especially for you
I wanna tell you, you mean all the world to me
How I’m certain that our love was meant to be
You changed my life .. oOh
You showed me the way
And now that I’m next to you

I’ve waited long enough to find you
I wanna put all the hurt behind you
Oh, and I wanna bring out all the love inside you, oh

And now we’re back together, together
I wanna show you my heart is oh so true
And all the love I have is
Especially for you
You were in my heart
My love never changed
And now that I’m next to you

No more dreaming about tomorrow
Forget the loneliness and the sorrow
I’ve got to say
It’s all because of you

And now we’re back together, together
I wanna show you my heart is oh so true
And all the love I have is
Especially for you
Together, together, I wanna show you ,
My heart is oh so true, and all the love I
Have is especially for you…
Spoiler for MYMP-Especially For You: Show
Seusai bermain piano gw dan fika berpamitan untuk balik karena sebentar lagi azan maghrib. Nenek juga pasti sudah nunggu.

Serambi jalan kaki menuju rumah..
Fika: Kok lo gak bilang kalau bisa main piano

Gw: Lah lo gak nanya

Fika: memang dulu kamu kerja disitu ?

Gw: iya, dulu setiap akhir minggu dan minggu gw kerja sebagai pianis disitu. Dampingin penyanyi digereja. Pastur yang ngajarin gw bermain piano. Awalnya gw dulu kerja jadi pembersihnya, tapi saat gw ngelihat pastur memainin piano, entah kenapa gw ingin banget bisa bermain piano. Lalu pastur ngajarin gw bermain piano, hanya dalam sebulan gw sudah cukup hafal not-not nya. Akhirnya pastur menyuruh gw kerja sebagai pianis penamping umatnya saat beribadah.

Fika: berarti lo juga ikut beribadah agama mereka juga donk ?

Gw: gak donk fik. Gw cuman membantu mereka beribadah. Bukannya membantu orang lain itu ibadah ? Gak salah donk kalau gw membantu, lagian gw masih punya iman terhadap kepercayaan gw sendiri kok.
Sore itu gw dan fika asik berbagi kisah hidup sambil berjalan kaki dikota kecil yang indah itu. Angin laut yang berhembus pelan menemani langkah kita melewati jalanan tua kota kecil itu. My Hometown

 

Created BY : Biji.Salax KASKUS