Cerita Cinta – Chapter 24 . Home Sweet Home [Final Part]

Chapter 24 . Home Sweet Home [Final Part]

 

 

Puasa pun akan segera berakhir. Ini malam terakhir kita melakukan ibadah tarawih. Biasanya pada malam terakhir tarawih gini, gw dan aji main kembang api didermaga dekat masjid. Itu sudah menjadi kebiasaan kami sejak SMP.

Seusai ibadah tarawih gw ngajakin fika dan aji buat main kembang api di dermaga.
Gw: Yuk ke dermaga

Aji: gw dah tau kamu pasti ngajak kesana. Makanya tadi waktu dimasjid aq udah bawa ini
Aji memperlihatkan sekantong besar penuh berisi kembang api.
Gw: Huaaa. Dermaga kesayangan gw. Setahun udah gak kesini bikin kangen aja ni dermaga

Fika: Memang apa spesialnya dermaga ini.

Gw: haha. Ni dermaga udah jadi base camp buat gw dengan aji. Tiap malam kita selalu kesini. Kadang juga semalaman mancing disini walaupun kadang gak dapat ikan. Tapi ni dermaga dah jadi saksi bisu kisah hidup gw dengan aji.

Aji: kamu kira aq homoan kamu apa

Gw: jyaaah elo ji. Kadang lo tidur aja takut sendirian klo gak ada gw dlu.

Aji: itu beda situasi kali ren. Itukan dipondok tengah hutan
Saat asik bermain kembang api ada sms masuk. Dan ternyata dari laras :.
Sms Laras: Akhirnya besok jadi puasa terakhir ditahun ini. Gimana dengan puasa kamu ren ? gak ada yang bolong kan

Sms Gw: Gak donk. Kan gw pria bertanggung jawab

Sms Laras: gaya sms mu itu loh. Sok banget deh

Sms Gw: hahaha. Lo sendiri gimana ? gak ada yang bolong kan ?

Sms Laras: Kalau aq gak ada yang bolong, berarti aq ini “Pria Bertanggung Jawab” donk

Sms Gw: oh iya, lo kan keturunan neil amstrong ya
Fika: sms dari sapa ren ? Girang banget muka lo

Gw: eh, enggak kok. Cuman laras

Fika: gw kasih saran ke lo ya ren. Lo ma laras itu gak cocok

Gw: : kok bisa ? lagian gw kan gak ada hubungan apa-apa kali dengan laras

Aji: laras ? sapa lagi tuh ren. Gila kamu ren, gak bagi-bagi sama aq lah.

Fika: Didunia ini semua dibuat berpasangan. Ada malam ada siang. Ada baik ada jahat. Ada pintar dan ada

Gw: bodoh. Iya itu gw tau.

Fika: sapa yang nyuruh lo mutus omongan gw oon. :

Gw: eh iya maaf, lanjutin gih.

Fika: klo lo lihat semua pasangan itu pasti bertolak belakang. Begitu juga ddengan si pintar dan si bodoh. Dua jenis kutub magnet yang berbeda. Bila disatukan pasti sangat rekat.

Gw: ya iyalah

Fika: kadang orang yang pintar itu lebih sering menggunakan ini (nunjuk kekepala / akal pikiran), jarang menggunakan ini (nunjuk kedada / perasaan). Kadang jenis kek elo tuh harus disadarkan oleh orang-orang yang bodoh yang lebih banyak bertindak menggunakan ini (nunjuk kedada / perasaan).

Aji: *tepuk tangan*

Fika: lo sama laras itu 1 jenis kutub magnet. Seberapa lamapun kalian menahan agar kutub kalian saling bertemu. Lama-lama juga akan merenggan sendiri.

Gw: oke kita buktiin aja. Gw bisa buktiin kalau perkataan lo itu salah. Lihat aja kalau gw dengan laras bisa jadi pasangan yang sserasi
Lalu gw berjalan keujung dermaga
Gw: “Laraaaaaas…. Aiiii Looop Yuuuuu….!!!! *teriak*
Tiba-tiba jendela rumah yang ada didekat dermaga terbuka.

Ibu-ibu: Astaga kelakuan anak jaman sekarang. Gak tau jam berapa sekarang ? pulang sana.

Gw: eh iya bu maaf.

Aji & Fika:

Fika: buat apa lo teriak disini. Suara lo gak bakal kedengaran oleh laras yang ada dijogja sana.

Gw: Mungkin suara gw gak kedengaran oleh laras. Tapi perasaan gw saat ini pasti tersampaikan ke dia yang jauh disana. “The Power Of Love” .
Malam itu gw merasa lega banget bisa teriak seperti itu. Walaupun gw belum mengutarakannya pada laras. Tapi karena nasihat fika itu gw menjadi tersulut untuk menentang teorinya. Gw yakin banget kalau teori fika itu salah.

Pada hari raya ke 2 biasanya orang-orang dikota gw pergi berlibur kepantai. Kota gw jadi kota yang sepi kalau dihari raya ke 2 ini.
Fika: ayo donk kita kepantai juga.

Gw: ogah ah. Lagian bakalan macet banget jalanan kesana.

Fika: lo tega ah sama gw. Gw kan jauh-jauh kesini buat liburan
Gw jadi agak tersentuh dengan omongan fika barusan. Pasti fika ikut gw kesini untuk menghilangkan sejenak beban pikiran yang ada di dia. Gak mungkin dia mau ikut gw kekampung pelosok gini disaat hari besar yang seharusnya berkumpul dengan keluarganya.
Gw: hmmm. Gw ada tempat yang bagus nih. Lebih bagus dari pantai yang banyak orang datangin itu.

Fika: ayo kesana
Fika tampak ceria banget saat gw ngomong gitu. Gw langsung ngehubungin aja.

Gw: Ji, lo dirumah ?

Aji: iya ren, kenapa ? lagi sibuk open house.

Gw: speed butut lo masih ada kan ? ke muara yuk

Aji: daritadi kek kamu nelpon aq. Biar ada alasan aq kabur dari rumah. Ada-ada, yuk ke muara. Tapi gabungan beli bensinnya ya.
Gw, aji & fika ke dermaga lalu aji mengeluarkan speed bututnya yang sudah ada sejak SMA. Dikota ini rata-rata orang punya kendaraan air. Karena kota ini dulunya mayoritas menggunakan transport air buat berpergian keluar kota.

Aji mengendarai speednya ke sebuah muara sungai dikota gw. Disana ada sebuah pantai tepat diujung pulau kalimantan. Dimana langsung terhampar laut jawa disana.
Fika: huaaaa. Indahnyaa.

Gw: gimana ? baguskan ? ni pantai jauh lebih bagus daripada pantai yang banyak orang kunjungi hari ini. Cuman yang punya transport air bisa kesini. Karena gak ada jalur daratnya.
Pantai itu sangat sepi pengunjung karena jarang ada orang yang kesini. Biasanya ada beberapa nelayan membuat tenda untuk berisitirahat di pantai ini. Tapi karena ini hari raya, jadi tidak ada nelayan yang melaut. Jadilah hanya kita ber3 dipantai ini . Setidaknya gw ingin memberikan liburan yang tidak terlupakan buat fika.

Dipantai gw bisa melihat wajah fika yang lebih ceria. Walaupun kadang gw jengkel dengan ni anak. Tapi melihat dia tersenyum gw jadi merasa bahagia.

 

Created BY : Biji.Salax KASKUS