Cerita Cinta – Chapter 33 . Fix The Day [Part 2]

Chapter 33 . Fix The Day [Part 2]

 

 

gw: Hehehe, iya bener gih gw ulang tahun hari ini. Lupa gw

laras: Dodol deeeh, masa ultah sendiri lupa sih. Sekarang tiup lilinnya
gw pun meniup lilinnya. Mungkin laras, ciko, putrid dan para reader menganggap gw terlalu bodoh lupa akan tanggal lahir gw. Tapi gw benar-benar gak pernah merayakan yang namanya ulang tahun semenjak gw kecil. Gw terlalu miskin untuk merayakan sebuah perayaan tidak berguna seperti ini. Gw jauh dari kehidupan normal lainnya, gw juga sadar akan keadaan diri gw yang tidak memiliki orang tua. Sebuah perayaan yang menurut gw hanya membuang uang untuk sebuah perayaan yang tidak terlalu penting. Dan ini untuk pertama kalinya dalam hidup gw, seseorang merayakan ulang tahun gw.

Setelah meniup lilin dan memakan kue bersama yang lain, laras mengajak gw kedepan pagar. Ciko dan putrid masih asik berduaan diteras.
Gw: Kenapa ras ?

laras: Nih kado dari aq (sambil menyerahkan sebuah kotak berwarna merah)

gw: Wah, makasih banget ya ras. Gw gak pernah ngerayain ulang tahun sebelumnya. Ini pertama kalinya gw…
belum sempat gw selesai bicara, tiba-tiba mulut gw tertahan oleh bibir laras . Bibir gw dan bibir laras menyatu malam itu. “my first kiss”, gw cuman bisa terdiam. Gw merasa beku, waktu terasa berjalan begitu lambat, jantung berdetak begitu cepat dan suara menjadi hening, hingga gw bisa mendengar suara jantungku
Laras: Aq percaya kok ren, apapun yang kamu katakan aq percaya. Aq kenal kamu, kamu bukan tipe orang yang akan berkata bohong dengan mudahnya.

Gw: (gw masih dalam keadaan membeku)

laras: Aq akan terus berjuang untuk menjadi wanita yang layak untuk kamu kejar, dan kamu juga harus berjuang untuk menjadi pria yang layak untuk mendapatkan aq

Gw: Ya
Setelah itu laras, ciko dan putri pun pamit untuk pulang. Gw hanya bisa bengong dirumah sendirian. Pikiran gw masih terus roll back disaat momen gw dan laras berciuman. Sepanjang malam gw terus memikirkan hal itu dan membuat gw gak bisa tidur. Inikah rasanya ciuman pertama ?

Karena hari ini gw free, kuliah masih libur, dan kerja pun gw lagi gak ada shift. Akhirnya gw menghabiskan buat ngulet didepan tv sambil mengemil cake semalam yang gw simpan dikulkas.

Sekitar jam 9 malam bel rumah kembali berbunyi. Gw langsung bergegas membuka pintu rumah.
Gw: Fika. Udah balik. Kok gak bilang dah balik, kan bisa gw jemput.

Fika: Udah balik lah oon, kalau gw belum balik ya gw gak bakal ada disini. Ogah ah dijemput lo, mending gw naik taksi.

Gw:
Fika pun langsung pergi kekamarnya. Fika masih belum berubah dari sebelumnya, dan hal ini membuat gw sedikit tenang. Perceraian orang tuanya tidak membuat fika berubah. Fika memang cewek yang kuat.
Fika: Ren,, mbak may belum balik ?

Gw:belum fik, katanya dia minta cuti 1 bulan. Orang tuanya balik sakit-sakitan.

Fika : Lo gak ada masak ? Gw lapar…!

Gw: Gak ada Ada sih sisa telur dadar gw tadi maghrib . Oh iya, tuh dikulkas ada sisa kue semalam kok.
Fika pergi kedapur dan membuka kulkas. Tiba-tiba fika ngehampirin gw lagi.
Fika: Yuk temenin gw makan diluar

gw: : Gw dah makan fik.

Fika: Siapa yang nyuruh lo makan lagi, kan gw cuman minta temenin.

Gw:
Terpaksa gw harus nemenin si ratu lebay ini makan. Sekitar 20 menit mengendarai mobil, fika menghentikan mobilnya di “roemah mirota”. Sebuah café kecil yang cukup ramai. Kita pun mengambil tempat duduk diluar. Gw lihat kanan kiri cukup ramai beberapa pasangan makan disini dan ada juga beberapa mahasiswa yang hanya sekedar hot spotan disini.
Gw: Kok makan disini ? Udah mahal, dikit lagi fik.

Fika: Bawel deh, nih kamu pesan apa (nyodorin menu)

gw: Gw gak bawa dompet

Fika: Udah gw bayarin.
Gw langsung memesan roti bakar dan es cappuccino. Semenjak kenal fika gw menjadi tertular ketagihan es cappuccino, karena setiap keluar fika selalu memesan es cappuccino dan selalu membuat gw penasaran akan rasanya.

Fika: Udah ?

Gw: Udah, gw anter kekasir ya

fika: Udah gw aja

gw: Beneran ?

Fika: Ya udah lo aja, sekalian bayar ya. Gw mesan makanan mahal tuh :

Gw: Nggak jadi deh, lo aja fik. Kan gw gak bawa dompet
Fikapun pergi kekasir. Setelah balik gw mencoba basa-basi dengan fika. Hanya obrolan-obrolan ringan. Gw takut menyinggung perasaan fika yang masih dalam keadaan labil setelah perceraian orang tuanya. Sekitar 15 menit pesanan kitapun datang, dan ada sebuah kue dengan lilin diatasnya. Gw kaget, ternyata fika juga perhatian dengan gw.
Fika: Selamat ulang tahun ya

gw: Waaah, fika. Gak nyangka lo bisa baik juga . Gw tiup ya

fika: Oon, sapa yang nyuruh lo tiup duluan.

Gw:

Fika: Make a wish dulu gih. Biar keinginan lo terkabul.
Gw pun memejamkan mata gw dan memohon sebuah permohonan yang selalu gw impikan sejak gw kecil. Gw hembuskan permohonan itu bersama hembusan gw ke lilin-lilin kecil itu. Semoga asap dari lilin-lilin ini terbang tinggi sampai ke tempat tuhan. Hingga tuhan bisa mendengar permohonan gw
fika: Ren

gw: Hmm, apa fik ?

Fika: Wish lo tadi apa ? Kok lama banget berdoanya

gw: Hanya gw dan tuhan yang tau .

Fika: *bletak* (fika menjitak gw)

gw: Yah rahasia donk fik, bukan rahasia lagi kalau gw beritahu lo.

Fika: Sama gw lo pakai rahasia-rahasiaan. Oke deh, kalau gitu gini aja. Apa impian yang ingin lo wujudkan saat ini.
Gw terdiam sejenak.
Gw: Gw punya impian dari gw kecil. Gw selalu kerja keras semenjak gw kecil. Dan hasil kerja selalu ada bagian yang gw tabung untuk impian gw. Gw selalu ingin pergi ke arab untuk mencari ortu gw. Hingga akhirnya saat gw sma, gw mulai berpikir cara untuk bertemu dengan orang tua gw. Tabungan saat gw berkerja saat sma mungkin cukup untuk gw terbang ke arab mencari ortu gw, walaupun kessempatannya hanya 1%. Hingga akhirnya gw berpikir untuk menjadi orang sukses dan terkenal. Mungkin dengan cara itu orang tua gw yang berada diarab akan tau keberadaan gw. Untuk mewujudkan impian itu, gw gunakan tabungan gw untuk kuliah agar membuka jalan gw menuju kesuksesan. Gw bertekad untuk menjadi sukses, karena dengan ini memungkinkan gw bertemu dengan orang tua gw meningkat lebih dari 1%. Gw iri dengan semua orang yang bisa hidup bersama kedua orang tuanya. Kenapa tuhan begitu tidak adil kepada gw. Gw tidak bisa merasakan hidup normal layaknya lo fik. Gw harus sekolah sambil berkerja semenjadk gw sd. Sejak sd gw sudah mengerti berkerja dengan orang lain. Berbeda dengan lo yang sudah memiliki materi yang cukup untuk lo hidup. Kadang gw hanya berbagi satu piring nasi dengan nenek gw. Setiap orang berkata padaku “tidak ada orang tua yang melupakan anaknya”. Lalu kemana orang tua gw 20 tahun ini ? Gw tidak pernah melihat mereka sekali pun. Hidup ini gak adil bagi gw.
Mata gw pun memerah, gw mencoba untuk menahan nangis. Saat gw mencoba menahan tangis, fika berpindah duduk disebelah gw. Dan fika memeluk gw. Gw langsung membalas pelukan fika erat sekali. Didalam pelukan fika berbisik ke gw.
Fika: Menangis aja ren, gak perlu ditahan lagi. Dengan menangis akan membuat perasaan lo lega. Biarkan semuanya keluar. Lepaskan semuanya.
Dan seketika air mata gw jatuh. Gw menangis dalam pelukan fika. Gw semakin erat memeluk fika, gw gak tau pelukan ini mungkin terlalu erat untuk seorang wanita. Tapi gak tau kenapa, semakin kencang gw memeluk fika, semakingw merasa lega. Seolah perasaan dan beban gw selama ini terbagi ke dalam pelukan fika. Dan seiring keluarnya air mata gw, membuat gw merasa semua beban gw keluar menjadi air melalui mata ini. Untuk pertama kalinya gw menangis didepan seorang wanita yang gw kagumi. Walaupun banyak mata yang melihat gw dan fika. Kita sama sekali tidak menggubris mereka, gw merasa nyaman dalam pelukan fika.

if it hurts, then cry it out
cause it’s only tears
let tears saving you
let it out, don’t keep it
cry it out
till you realize that
how much you’ve hurted
believe it
tears remedy for your pain

 

Created BY : Biji.Salax KASKUS