Cerita Cinta – Chapter 65 . Corupted Heart [Final Part]

Chapter 65 .  Corupted Heart [Final Part]

 

 

What does it mean to be yourself ?
I never really cared when I was a kid
I got mad if I didn’t like it
I said what I like just ‘cause I liked it

We keep changing
As things we want to protect change too
From small treasure nobody else cares about
To a big reason to hold your head high
Those who become adults will become regretfull creatures
But event then, there’s something to be gained from it.

That’s why I act like myself
And you should act like yourself
It’s not something you have to go out and find

I’m not you and you’re not me
Passing by, joining hands
That’s all it takes to build the love
I wonder what it means to be myself
There are important things to be kept
In the impermanence of your lifestyle
Gw selalu berpikir setiap orang berkata “jadilah diri sendiri”. Gw sendiri tidak tau bagaimana menjadi diri sendiri. Sejak kecil gw tidak pernah mengharapkan hidup seperti ini. Gw terpaksa dewasa tidak pada waktunya. Saat gw masih duduk dibangku SD gw terpaksa membantu menggarap sebuah kebun milik tetangga disaat nenek gw sedang jatuh sakit. Sejak saat itu kesehatan nenek semakin menurun, beliau hanya bisa duduk lemah menjaga sebuah warung kecil didepan rumah.

Gw terpaksa membuang masa kecil gw dengan bekerja serabutan untuk membantu nenek gw. Sejak saat itu gw tidak pernah memikirkan tentang keadaan diriku. Yang ada dipikiran gw saat itu hanyalah membantu nenek. Hingga gw beranjak dewasa dan gw merantau ke jogja, ciko berkata kepada gw “jadilah diri sendiri”. Gw tersontak, seperti apakah menjadi diri sendiri ?

Disaat gw sedang dalam keadaan setengah mabuk. Mayke menempelkan bibirnya dibibir gw ketika gw tidak bisa berhenti bicara. Isi kepala gw menjadi kacau, entah apa yang barusan gw lakukan. Gw terdiam dengan segelas pitcher ditangan gw. Mayke tidak mengeluarkan sepatah katapun setelah kejadian itu. Gw pun hanya bisa terdiam, gw menyesalkan otak gw yang tidak bisa bekerja disaat itu. Hingga akhirnya kita kembali ke kamar kita masing-masing dan masih tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut kita berdua.

Didalam kamar gw terus berpikir, inikah diri gw sebenarnya ? entah hal apa yang membuat gw menyentuh minuman beralkohol malam ini. Hingga berakhir dengan ciuman yang tidak gw harapkan. Apakah gw harus kembali menjadi Rendi yang dulu ? Rendi yang selalu bekerja keras sepanjang waktu untuk orang yang dicintainya atau menjadi Rendi yang sudah tumbuh besar dikota ?

Keesokan harinya disaat gw dan mayke harus pergi kesebuah perusahaan mayke selalu seperti membuang muka dari gw. Dan gw juga merasa canggung, tapi disaat mayke sedang persentase untuk proyek kerja sama itu terlihat tidak canggung sama sekali. Apakah hanya gw yang dibuat jadi salah tingkah karena kejadian semalam

Mayke sama sekali tidak terlihat aneh saat bekerja, dia masih tetap handal soal berdiplomasi dengan lawan kerjanya. Sore harinya gw dan mayke beristirahat dikamar masing-masing. Tapi tetap saja kepala gw dipenuhi pikiran tentang kejadian semalam yang tidak bisa keluar dari kepala gw. Gw langsung menghubungi ciko, biasanya dia adalah orang yang selalu gw bisa andalkan nasihatnya disaat gw sedang didalam banyak masalah.
Ciko : halo

Gw : halo cik, dimana lo ?

Ciko : ini lagi diruangannya Fika sama laras

Fika : Rendi cik ?

Ciko : iya
Terdengar suara fika dibalik telepon menanyakan ciko kalau ini telepon dari gw.
Ciko : tenang aja, selama masih ada gw Fika baik-baik aja ren. lo fokus aja kerja disana, jangan macam-macam lo dibandung.

Gw : cik, bisa keluar dari ruangan dulu gak. Ada hal yang pengen gw omongin sama lo
Ciko terdengar berjalan keluar ruangan
Ciko : gw dah diluar nih, memang ada apaan ?

Gw : tadi malam mayke cium gw

Ciko : hah ? lo lo kelewatan lo

Gw : dengar dulu, oleh karena itu gw pengen dengar nasihat dari lo
Lalu gw menceritakan semuanya ke ciko dari awal kenapa gw menyentuh minuman alkohol itu hingga berakhir dengan kejadian yang membuat gw semakin tidak karuan sekarang.
Ciko : well, gw ngerti kenapa lo bisa minum-minum. Gw ngerti lo lagi banyak pikiran. Tapi ingat ren How karma work, you think everything is set in your favor, but life puts many curves in your path. One small twist can bring an entirely different fate.

Gw : thanks cik, lo memang sahabat yang bisa diandalkan

Ciko : oh iya, soal fika. Tadi pagi saat gw dipanggil dokter, minggu depan fika sudah bisa ngejalani operasi pemotongan hati.

Gw : makasih cik sudah mau ngejagain fika selama gw gak ada disana.

Ciko : fika juga sahabat gw, begitu juga bagi laras. Lo gak usah pikirin hal disini, lo selesaikan masalah lo disana baru lo pikirkan lagi masalah disini.
Setelah mendengar nasihat ciko gw seperti mendapatkan keberanian. Gw langsung melangkahkan kaki gw kekamar mayke yang tepat berada disebelah kamar gw. Perlahan gw mengetok pintu kamar mayke dan lalu muncul mayke yang masih mengenakan rok saat kerja dan singlet. Gw pun dipersilahkan masuk dan gw duduk disalah satu kursi didekat tv kamar.
Gw : may, soal kejadian semalam…

Belum sempat gw menyelesaikan apa yang ingin gw bicarakan mayke langsung memotong gw.

Mayke : maaf, soal kejadian semalam gw minta maaf.

Gw : gak, kejadian tadi malam salah kita berdua. Gw juga mau minta maaf.

Mayke : gw sadar kalau gw sudah kelewatan batas semalam dan gw sudah tidak bisa menahannya lagi

Gw : …

Mayke : mungkin kamu sudah dengar cerita dari orang-orang di divisi lama.

Gw : tentang hubunganmu dengan pria asal kalimantan ?

Mayke : ya, Reli nama dari pria brengsek dan pengecut itu. Dulu saat masih di divisi lama, dia selalu mendekati aku hingga akhirnya aku luluh oleh rayuannya. Setelah hubungan kami berjalan tiga bulan dia membelikan aku sebuah cincin dan berjanji akan menikahiku secepatnya. Tapi suatu hari tiba-tiba dia hilang dari kantor dan entah pergi kemana. Hingga akhirnya aku menemukan fotonya disalah satu jejaring sosial, fotonya bersanding dengan seorang wanita di atas pelaminan. Seminggu setelah kejadian itu ada seseorang dari kalimantan masuk kedalam divisi yang aku pegang, entah kenapa aku jadi naik pitam. Aku selalu berperilaku keras kepadanya, hingga akhirnya aku sadar aku sudah kelewatan kepadanya yang tidak punya salah apa-apa. Tapi ternyata semuanya sudah terlambat, disaat aku sudah sadar akan tingkah ku yang kelewatan itu paginya dia menyerahkan surat resign. Tidak berselang lama hingga akhirnya kamu masuk kedalam divisiku. Rendi, nama yang mirip dan kamu berasal dari kota yang sama dengan pria brengsek itu. Entah kenapa aku kembali marah, apakah ini permainan dari orang bernama Reli itu. Sejak saat itu aku menjadi keras kepadamu, tapi kau malah menerima semua perlakuanku begitu saja. Kau tetap berusaha keras atas semua yang kuberikan kepadamu.
Gw hanya bisa terdiam mendengar cerita mayke. Mungkin wajar Mayke selama ini mencari pelampiasan atas kekesalannya akan pria yang meninggalkannya. Padahal dia sudah berjanji akan menikahi mayke.
Mayke : semenjak semalam aku terus berpikir apakah kau akan membenci atas ulahku tadi malam

Gw : eh, marah ? sebenarnya tidak, hanya saja aku merasa kacau semenjak tadi malam. Kau tahu aku sudah memiliki pacar, dan sekarang dia sedang terbaring lemah di rumah sakit menghadapi kanker

Mayke : jadi kau tidak membenciku ?

Gw : kau tau kalau semua karyawan didunia selalu membenci bosnya kan ? begitu juga aku sebagai karyawanmu. hahaha

Mayke : oh jadi selama ini kalian tidak menyukai aku toh. Hahaha
Semua pikiran gw yang kacau semalam ikut menghilang dengan tawa kecil sore itu. Keesokan paginya gw dan mayke kembali ke jogja. Sesampainya ke jogja gw langsung menuju ke rumah sakit tempat dimana fika dirawat. Bisa melihat wajah fika lagi rasanya semua lelah gw selama perjalanan langsung hilang.

Setelah mendengar kabar dari ciko tentang operasi fika yang akan dilakukan minggu depan gw langsung mendatangi dokter tentang rincian biaya untuk pelaksanaan operasi. Ternyata harga operasi pemotongan bagian hati tidak seperti yang gw bayangkan, harganya benar-benar diluar dugaan gw.

Gw langsung pergi ke bank untuk menarik uang yang ada ditabungan fika, tapi uang yang dimiliki fika hanya bisa membayar separuh dari biaya operasi. Yang jadi pikiran gw bila gw ambil semua uang fika maka fika tidak ada uang untuk perawatan pasca operasi. Alhasil gw menyisakan uang ditabungan fika untuknya setelah operasi. Alhasil gw memakai seluruh uang di tabungan gw, tapi tetap saja belum menutupi untuk biaya operasi.

Gw mencoba berpikir bagaimana gw bisa mendapatkan uang untuk menutupi kekurangan biaya operasi fika. Alhasil gw pergi membawa motor gw kesebuah showroom motor. Gw menjual motor gw, tapi gw hanya mendapatkan bayaran yang tidak seberapa.

Apakah gw harus meminjam uang ke ciko ? ah tidak-tidak, ini urusan gw. Ciko sudah beristri dan pasti mereka juga butuh biaya dalam pikir gw. Alhasil keesokan hari saat dikantor gw menghadap mayke. Dikantor biasanya kita diperbolehkan mendapatkan gaji diawal bulan apabila alasan kita memang rasional. Tapi gw mencoba melobi mayke agar gw diberikan gaji gw dua bulan kedepan diawal. Untungnya mayke mau berbaik hati karena tau keadaan gw sekarang.

Alhasil hanya tertinggal dua lembar uang seratus ribu didompet gw untuk biaya hidup gw kedepan. Hingga akhirnya sehari sebelum dilaksanakannya operasi. Fika diharuskan untuk berpuasa sehari sebelum operasi dilakukan. Sudah beberapa hari gw memang kehilangan nafsu makan, sebenarnya gw tidak merasakan lapar sama sekali karena gw banyak pikiran. Sore harinya ciko dan laras datang menjenguk fika sebelum operasi.
Gw : hey cik, lo ada rokok ?

Ciko : ada ada, mau ?

Gw : ya, kita kedepan deh.

Ciko : ras, gw sama rendi kedepan dulu buat ngerokok.
Gw dan ciko berjalan kedepan rumah sakit untuk menghabiskan beberapa batang rokok. Semenjak fika dirawat dirumah sakit gw menjadi seorang perokok berat.
Ciko : lo kurusan ren, jangan terlalu dipikirkan ren. fika bakal baik-baik aja setelah operasi besok

Gw : ya kan gw memang kurus begini

Ciko : jelas sekali beda lo dulu dengan yang sekarang ren. Jangan lah lo bohong didepan gw.

Gw : haha, matamu memang jeli anak muda

Ciko : ren gw mau tanya sesuatu sama lo, dan lo harus jawab jujur. Kemarin saat dilampu merah UIN gw lihat lo naik ojek sepulang kantor. Kemana motor lo ?

Gw : gw jual cik buat biaya operasi fika
Tiba-tiba sebuah tinju melayang kewajah gw. Karena badan gw yang lemah akibat jarang makan, gw langsung tersungkur dijalan dan rokok gw entah terpental kemana. Disaat gw berbalik gw melihat ciko mencengkram kerah baju gw dan kembali melayangkan tinjuannya kearah wajah gw.

Gw : cik cik stop

Ciko : sudah berapa kali gw bilang, yang peduli dengan fika bukan hanya lo. gw laras juga peduli dengan fika, lo terlalu egois menganggap semuanya ini masalah lo.
Ciko terus berbicara meracau sambil tetap melayangkan tinjuannya kewajah gw. Gw hanya bisa pasrah menerima semua pukulan yang ciko berikan. Orang-orang yang berada disekitar gw langsung berlarian menuju kearah gw dan ciko mencoba melerai kita. Hingga akhirnya salah satu satpam rumah sakit meleraikan kita. Wajah gw sudah terasa sangat perih dan terlihat ada darah yang keluar dari hidung gw.
Satpam : hey berhenti
Ciko menghentikan pukulannya setelah satpam rumah sakit melerai. Gw hanya bisa berdiri terpopoh sambil berpegangan kesalah satu warga yang ada disitu.
Satpam : ada apa ini ?

Gw : enggak kenapa-kenapa pak. Kita cuman ngelepas kangen karena lama gak ketemu

Satpam : hey-hey, jangan kamu berbohong. Tolong bawa dia kedalam untuk dibersihkan lukanya

Gw : enggak usah pak, beneran kita cuman melepas kangen karena lama gak ketemu. Iya kan cik

Ciko : iya pak
Ciko langsung mendatangi gw dan menggandeng gw agar dapat berjalan. Perlahan orang-orang yang berkerumun disekitar kita mulai pergi
Gw : maaf pak atas keributan yang kita buat

Ciko : maaf pak
Gw sadar, pukulan ini memang pantas gw terima atas keegoisan gw selama ini.
Ciko : ayo kita makan disana, gw yang bayar. Gw tau lo gak ada uang
Tunjuk ciko kesalah satu warung soto tepat diseberang tempat kita. Orang-orang didalam warung terlihat bingung dengan kita yang setelah berkelahi tiba-tiba makan bersama diwarung mereka. Seusai makan gw langsung pergi ke toilet untuk membersihkan wajah gw dan sesampainya dikamar fika dan laras terlihat terkejut dengan keadaan gw.
Fika : ren kenapa wajahmu ren ?

Gw : ah biasa cowok fik, gak apa-apa kok. Ya kan cik

Ciko : ya, rendi cowok kuat kok. Pukulan sedikit mah gak berasa ya ren ya

Laras : cik, kalian berdua habis ngapain ?

Ciko : gak ngapa-ngapain kok ras. Entar deh dirumah gw ceritain.
Keesokan harinya dengan wajah babak belur gw kekantor untuk meminta ijin tidak kerja. Jam sepuluh pun fika dibawa kedalam ruang operasi. Ciko dan laras datang mendampingi gw. Gw hanya bisa berdoa agar operasi fika berjalan dengan lancar. 3 jam hari itu rasanya adalah tiga jam terpanjang dalam hidup gw. Menunggu jawaban dari sebuah ruangan dimana didalam ruangan itu fika dan para dokter sedang melawan kanker yang hampir semua orang takuti. Hingga akhirnya seorang dokter keluar membawa kabar bahagia. Lalu fika keluar, tampaknya fika masih belum terbangun dari tidur nyenyaknya obat bius. Gw hanya bisa berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan kesehatan kepada fika.
I made up my mind
I will cry for her, laugh for her, and live for her
She is the center of my universe

 

Created BY : Biji.Salax KASKUS