Kisah Yupi dan Gracia Part 6 – Cerita Fiksi

Kisah Yupi dan Gracia Part 6 – Cerita Fiksi

Mendengar kabar dari Yuvia aku memutuskan buru-buru pulang, Gracia juga ikutan khawatir dan memaksa ikut kerumahku. Pikiranku kacau sekarang…

Baca juga PART-5!

Apa bener? Nggak mungkin… Nggak mungkin!

“Tadi ada berita di TV kalo pesawat yang dinaikin papa mama jatuh…” Jelas Yuvia terisak,
“Udah di pastiin belom? Ada telepon atau informasi apa gitu?” Gracia memastikan,

Aku hanya terdiam menatap adikku, seluruh tubuhku bergetar menggigil. Aku nggak mengerti kenapa semua ini bisa terjadi, mungkin aku sedang di hukum Tuhan karena nafsu sama adik sendiri… Satu-satunya keluarga yang harus aku lindungi malah aku celakai…

Setelah Gracia pulang, seharian penuh kami menunggu kabar tentang orang tua kami tapi hasilnya nihil, apa mungkin orang tua kami tidak ditemukan? Aku sekarang makin takut…

Tengah malam ada kabar bahwa kedua orang tua kami di temukan, ya dalam keadaan tidak selamat. Aku benar-benar terpukul mengetahui kedua orang-tuaku meninggal, aku masih berpikir bahwa semua ini salahku, aku menodai adik sendiri dan Tuhan menghukum aku dengan mengambil kedua orang tua kami…

Ngomong-ngomong kenapa jadi drama gini?

***

Tiga bulan kemudian…

Aku terdiam menatap Yuvia yang duduk dekat makam kedua orang tua kami, ya hari ini Yuvia ulang-tahun. Aku merasa kasihan dengannya, ulang-tahun pertamanya tanpa kedua orang tua kami…

Maafin kakak, yup…

“Mah… Pah… Aku hamil anak kakak…”

DEG…

Aku kaget tiba-tiba Yuvia berkata seperti itu, persis seperti bayanganku waktu itu…

“Kamu…

Yuvia menoleh menatapku lalu nyengir, aku terdiam menatapnya disatu sisi aku senang karena akhirnya aku punya anak, disisi lain ibu dari anakku adalah adikku. Sedikit aneh memang, tapi ini adalah kenyataan…

“Udah masuk tiga bulan kak…”

“Ini beneran?” Aku masih ragu,
“Aku lagi masa subur dan kakak dua belas kali keluar didalam, jadi kira-kira beneran ga?” Tanyanya balik,

Aku melongo menatap Yuvia, pantes belakangan ini dia terlihat sedikit gemuk…

“Tunggu, tapi kok kamu gaada tanda-tanda kayak mual atau apa gitu kemaren-kemaren?” Aku masih kurang yakin…

Yuvia berubah ekspresi…

“Mangkanya jangan sibuk sama Gracia mulu…”

DEG…

“Ap-apaansih? Kok bawa-bawa Gracia?” Aku jadi panik,
“Sekarang udah tau kan aku hamil? Fokus sama aku aja. ADIK KAMU.”

Aku terdiam menatap Yuvia, kenapa tiba-tiba dia jadi begini? Aku nggak ngerti…

***

Cerita Fiksi – Kisah Yupi dan Gracia Part-6

Mangkanya jangan sibuk sama Gracia mulu…

Ahh…

“Stt… Stt…”

Sudah seminggu sejak kejadian di makam kedua orang-tuaku, aku terus-terusan terpikir perkataan Yuvia soal Gracia. Aku tidak bisa tidak mengurus keduanya karena keduanya penting bagiku… HEHEHE…

“Stt… Stt…”

Oiya sekarang aku lagi di perpustakaan kampus, ada beberapa tugas yang aku harus selesaikan disini, tetapi daritadi ada yang mengganggu konsentrasiku…

“Kakyov! Stt… Stt…”

“Ish, apasih, Gre?”

Dia cengengesan. Aku datar menatapnya, “Aku lagi sibuk ini tugas. Nanti temen aku ngomel kalo tugasnya nggak selesai…”

“Oh, kakak punya temen juga?” Balas Gracia polos,

Aku meliriknya ketus, “Maksudnya? Aku bukan ansos ya…”

“Ya… Abis… Aku nggak pernah liat temen kakak yang lain gitu, tiap ketemu selalu sendirian…”

Aku mengubah posisi menghadapnya,

“Kata siapa? Waktu kamu tiba-tiba muncul di koridor yang aku panik soal yupi kan temen aku baru pergi dari situ, masih keliatan kok…” Jelasku panjang lebar.

Aku kembali ke posisi duduk semula kembali mengerjakan tugasku…

Gracia berubah serius, “Kak, temen kamu itu cewek apa cowok?”
“Cewek.” Jawabku singkat.

Dia terdiam…

Aku menoleh, “Kenapa? Kok langsung diem?”

“Nggak.. Gapapa…

…Nanti temenin aku ke balkon ya kak…”

Aku hanya mengangguk, aku masih tidak mengerti kenapa tiba-tiba suasana hati Gracia jadi berubah ketika mengetahui kalo aku punya temen cewek selain dia, aku berusaha tidak berpikir aneh-aneh…

Mangkanya jangan sibuk sama Gracia mulu…

Lagi…

Sudah beberapa kali kata-kata itu terngiang ditelingaku, hari ini Yuvia sibuk urusan kampusnya. Tadi pagi sudah aku peringatkan supaya jangan terlalu capek karena dia sedang hamil muda… Hamil anakku, kakaknya…

“Jadi… Buat apa kita kesini?”

Aku angkat bicara menatap Gracia yang berdiri di tepi balkon sambil menatap langit di depan matanya sesekali melihat gedung-gedung tinggi dan beberapa kendaraan yang melintas di jalan layang tidak jauh dari posisi kami…

“Gree?”

Aku memanggilnya karena merasa nggak ada jawaban…

“Aku sayang kakak…”

DEG…

“M-Maksudnya?” Aku jadi panik…

“Aku gamau pisah sama kamu, Yov…”

Aku reflek mendekatinya karena mendengar suaranya yang sedikit bergetar, situasi rumit macam apa ini…

“Maksudnya apa? Emang kamu mau kemana? Pisah… A-apasih?”

Tidak menjawab apa-apa dia langsung memelukku, saat itu aku tau bahwa yang dia rasakan benar, dia nggak bohong. Pelukan seperti ini adalah pelukan tulus tidak mau kehilangan…

“Ada sedikit masalah, aku harus pergi ikut orang-tua aku…”
“Kemana? Luar kota?”

“Jerman…”

DEG…

Ada perasaan sedih mendengar bahwa Gracia harus pergi. Kenapa jadi gini sih? Jangan bilang ini efek dari aku hamilin adik sendiri… Kedua orang-tuaku diambil terus sekarang aku harus dipisahin sama cewek pertama yang aku setubuhin? Ini cerita apa sih?

“Sebagai hadiah perpisahan dari aku…

Aku masih terdiam tiba-tiba Gracia menarik leherku mendekat padanya dan mencium bibirku lembut. Aku masih terdiam tidak membalas ciumannya sampai akhirnya tersadar lalu membalas ciumannya. Kami berciuman dalam keadaan basah karena ditengah ciuman tiba-tiba air mata Gracia keluar…

Aku sadar mungkin begitu berat buat Gracia melepas semua ini mengingat kenangan kami cukup intim, aku juga jadi ikutan sedih…

Ciuman terlepas…

Cerita Dewasa – Kisah Yupi dan Gracia Part-6

“Hamilin aku kak…”

DEG…

Apa lagi ini? Oh my lord…

“K-kamu yakin?”

Aku menggenggam bahunya, dia hanya merunduk…

“Cuman itu yang mungkin bisa aku kenang dari kakyov. Soalnya mungkin aku gabakal balik kesini lagi…” Gracia berbisik,

“Iya tapi nggak harus itu, Gre. Kan bisa yang lain. Lagian kita masih bisa komunikasi kok…”

Gracia menangis, segitu beratnya ya? Terkadang aku nggak ngerti sama perasaan cewek soal intens begini…

“Iya, yaudah… Kakak… Hamilin… Kamu…”

Bisikku sambil menarik dagunya mendongak menatapku, dia berusaha tersenyum. Dalam menit selanjutnya kami sudah saling berciuman… Saling belit… Saling bertukar air liur…

Seperti biasa, nafsuku naik dengan cepat jikalau sudah begini, tangan kananku mengusap punggungnya sementara tangan kiriku berusaha masuk kedalam bajunya lalu memberikan rangsangan pada dadanya…

Merasa tidak nyaman seperti ini Gracia dengan cepat melepas bajunya menyisakan beha putih miliknya lalu kembali menciumku dengan kasar, sementara aku menurunkan behanya dan memilin puting kanannya dengan tangan kiriku…

“Hmmm… Ssshh… Mmhhh..”

Ciuman terlepas lagi, Gracia menatapku nafsu sambil menggigit bibir bawahnya, aku ikutan nafsu lalu dengan cepat turun menuju lehernya sambil terus mencium aku meninggalkan jejak disana…

“Kaak? Cupang?” Gracia kaget sesaat,

Aku cengegesan, “Ini tanda kalo kamu udah jadi punya aku…”

Tiba-tiba dia menarik daguku, “Kalo Yuvia dicupang juga?”
“Bisa nggak kalo lagi begini gausah bahas dia?” Aku menatapnya serius.

“Jawab dulu!” Gracia sedikit berteriak,

“Nggak!” Balasku lalu mendorongnya ke bangku panjang didekat kami,

Dia terduduk sementara aku disebelahnya sedikit merunduk sambil menjilat sambil menghisap puting payudaranya yang sudah tegang itu…

“Ssshh… Kaakk… Hmmm…”

Aku menghisap kuat-kuat putingnya, dia bergelinjang sesaat…

“Gituin lagi…” Bisiknya,

Aku hisap lagi…

“AAHHH…”

Aku terus menghisap sambil memilin-milin, Gracia meracau sambil terus bergelinjang sampai akhirnya…

“OOOOHHH…”

Wajahnya memerah terengah menatapku, aku nyengir lalu menyentuh selangkangannya, yup basah, squirting pertamanya hari ini…

“Satu-kosong…” Bisikku nyengir

Merasa tidak terima, dia dengan cepat membuka celanaku dan celana dalamku, aku tidak menahan hanya tertawa, penisku sudah tegang menantangnya. Tanpa basa-basi dia langsung melahap penisku…

“O-OOHHH…”

Aku terkejut sesaat, selalu nikmat didalam mulut Gracia. Hangat dan merangsang…

“Ngghh… Geee… Hmmm…”

Mister Sange – Kumpulan Cerita Dewasa Fiksi Terbaru

Dia terus mengulum penisku memaju-mundurkan kepalanya sambil menatapku, aku tidak bisa lama-lama dalam posisi ini. Tapi tidak hari ini, aku harus tahan!

Semakin menahan malah semakin runtuh pertahananku, aku menggeleng mati-matian. Seolah mengerti, Gracia melepas kulumannya dan mengocoknya kasar…

“Keluarin jagoan kecilnya aku…” Bisiknya sambil menatap penisku,

Aku tidak kuat… Sepertinya mau meledak… Gracia makin mempercepat kocokannya sambil tertawa melihatku…

“NNGGHHHH….”
“AARRRGGHHH…”

Satu…
Dua…
Tiga…
Empat kali aku orgasme…

Aku terengah menatap Gracia yang nyengir menatapku dengan tangan masih menggenggam penisku yang memerah, lalu membersihkan sperma ditangannya dan di penisku…

“Satu sama sayang…” Bisiknya,

Aku memegang Gracia lalu melepaskan sisa pakaiannya dan melepas juga sisa pakaian milikku, sekarang kami sama-sama telanjang…

“Mau langsung hajar?” Tanya Gracia, aku menggeleng…

Aku mendudukkannya di bangku dan mengangkat kakinya membuka lebar sehingga vaginanya kelihatan, sudah memerah…

“OOHHHH KAAAAKK…”

Aku menjilat-jilat dan menghisap-hisap vaginanya, terutama klitorisnya dia menggeleng liar. Kulepas hisapanku ganti dengan tanganku, dia makin mengerang… Kupercepat tanganku…

“AAAHHH… KASAARR… NNGHHH… AMPUUUNNN…” Teriaknya,

“Kuarin gee, kuarinn…” Bisikku,

Dia mengeleng liar sambil memegangi tanganku dia menatapku melotot dan…

“AAAAAAHHHHHHH….”

Squirting keduanya, sekarang persis air mancur perutnya terlihat bergetar tidak berhenti sementara dia berteriak tidak karuan, aku kaget, ini lebih parah dari Yuvia…

“Wow…” Bisikku,

Gracia melemah, berusaha tersenyum…

“Makasih kak, itu tadi enak…”

Aku tersenyum sesaat tapi kemudian berubah jadi senyuman licik…

“Kaak?”

Dengan sekali gerak aku membuka selangkangan Gracia dengan melipat kedua kakinya keatas…

“MMHHHH… OOHHH…”

Desah Gracia saat aku mendorong penisku masuk kedalam vaginanya, aku mendorong penisku lebih kedalam, kaki Gracia merendang didadaku dan lututnya melingkar dileherku…

“NNGGHH… NNGHHH… Udah berapa kali… NNGHHH… Dimasukin… Kok… Masih sempit… NGGHH… NNGHHH…” Celetukku sambil terus mendorong pinggangku.

“MMHHH… Gatauuu… AAHHH… Teruuss kaaakk… KAAKKK… AAAHH…” Balas Gracia sekenanya.

Aku masih terus berkonsentrasi menggenjot Gracia, kucoba kurangi genjotanku… OHH… Gabisaa! Semakin berusaha berkurang justru dinding vagina Gracia semakin mencengkram batang penisku… Seperti mengocok… AAAHHH…

MrSange – Cerita Fiksi Sex Dewasa Terlengkap

“Sumpaahh… NNGGGHHH… Gree??”

Tiba-tiba dia tersenyum sambil mendesah…

“Mmhhh… Hamilin aku kaak… Ssshhh…”

Kulepas penisku, Gracia sempat kaget karena tiba-tiba terlepas.

“Kenapa? Aduh-duh…”

Aku menariknya berdiri lalu duduk dan menyuruh Gracia duduk dipangkuanku memunggungiku, dia memegang penisku dan memasukannya kedalam vaginanya, melenguh sesaat lalu mengerang saat aku menghentak penisku sedikit cepat. sensasinya lebih terasa…

“EERRRGGHH… Kok… EnaAAKK… MMHHH… Kaaakkk…”

Gracia naik turun sementara aku terus mendorong-menarik pinggangku sambil menciumi lehernya yang mulai basah karena keringat, makin lama makin aku percepat hentakanku…

“NNGHHH… Kaaakkk… Terrr…. HHMMMM… AAAHHH… TERUUSSS…”

Payudaranya bergoyang seiring hentakan dari pinggangku, pemandangan yang eksotis di balkon kampus, aku baru ingat kalo pintu balkon belom sempat aku kunci…

Tapi…

Yaudah lah, toh gaada yang mungkin kesini…

“AKUU… AKUU MO KUAAARRRR!!!!”

Teriak Gracia tiba-tiba, bayanganku tentang pintu buyar, kembali fokus menggenjot Gracia…

“Kuarin sayang… kuarinn… NNGHHH… NNGHHH…”

“AAAHHH KAKYOOVVVV!!!”

Gracia squirting kedua kalinya, aku tidak mengurangi tempoku sama sekali masih terus menggenjot Gracia, kali ini tanganku tidak tinggal diam mulai meremas-remas dadanya…

“KAAKK??? MMHHH…”

Kepala penisku terasa seperti terkunci dan ada yang mengurut batang penisku, aku tidak tahan kalo begini…

“NNGHHH… Bentar… EERRGGHHH… Lagi…”

Aku menjilat lehernya dari belakang sini, meskipun sudah mulai berkeringat tapi aroma parfumnya masih tercium, memang benar keringat bersetubuh berbeda dengan keringat biasa…

Aku merasa sudah diujung…

Kuremas lebih keras payudaranya dan kudorong lebih keras satu hentakan…

“OOHHH… YOVVVV!!”

“RASAIN NIHH!!” Teriakku reflek,

Satu…
Dua…
Tiga…
Empat…
Lima…
Enam…
Tujuh kali aku orgasme didalam vaginanya, berharap ada yang tembus masuk ke rahimnya…

Kami sama-sama lemas, Gracia bersandar ditubuhku terlentang, deru nafas kami sama-sama terdengar, ada bekas merah dipayudaranya karena remasanku…

“Lagi…” Bisik Gracia menoleh,
“Nggak capek?” Tanyaku,

Dia mencium bibirku…

“Belom… Sampe hamil…” Bisiknya lagi,

DEG…

Astaga, kenapa jadi hyperactive gini ini anak?

Aku menyuruhnya berdiri lalu berbalik kali ini saling berhadapan, dia memegang penisku mengarahkan ke vaginanya…

“HMMM…” Lenguhnya tercekat,

“A-AAAHH…”

Perlahan aku mulai mendorong pinggangku lebih dalam sambil menatap wajahnya yang berkeringat menatapku seakan penuh nafsu…

“NNGHHH… NNGGHHH…”
“Kaaakkk… Hnn… OOHH…”

Kami kembali bergulat, aku terus menarik mendorong pinggangku dari bawah sini sementara Gracia mencengkram bahuku makin kencang, wajahnya memerah tertutup beberapa helai poninya yang mulai lepek. Entah kenapa aku jadi semakin nafsu dan malah mempercepat genjotanku…

“Hnn… Kaaakk… Hnnn… AAHHH… Kok… Makin… OOHHH… EnaAAKK…”

“Nikmatin… Nikmatin gee… NNGHH… NNGHH…”

Penisku benar-benar dimanjakan didalam sana. dinding vaginanya makin mengigit batang penisku sehingga makin terasa seperti dikocok, aku nggak tahan!

Aku memukul pantatnya dan menghisap-hisap payudaranya, dia bergelinjang sesaat mendongak, tiba-tiba dia menggeleng liar menatapku sayu…

“Mo kuaaarr…”

“Tahaann… Barengaann…”

“Gakuaatt… NGGAAAHHH…”

Gracia squirting ketiga kalinya, aku malah semakin bersemangat. Dia melemah menyenderkan kepalanya dibahuku sementara aku terus menggenjot vaginanya…

“Hnn… Hnn… MMHH… Kaaakk…”

Terasa nikmat… Makin nikmat… Sudah diujung…

“GRACIAAAA!!!” Teriakku sambil mendorong penisku lebih dalam berharap menembus rahimnya…

Satu…
Dua…
Tiga…
Empat…
Lima…
ENAM?
TUJUH?
DELAPAN?

Delapan kali aku orgasme didalam vaginanya, kami sama-sama lemas…

“Kaak…” Bisik Gracia masih terengah,
“Hm?” Balasku,

“Makasih ya, aku sayang kakyov…”

DEG…

“Kamu beneran mau ke Jerman?”
“Masa aku bohong?”

Terdiam…

“A-aku juga… Sayang kamu gee…”

Aku gemetaran, ada apa denganku? Kenapa jadi begini?

Setelah itu kami kembali memakai pakaian kami masing-masing, aku antar Gracia pulang kerumahnya, sebelum aku pulang Gracia sempat mencium bibirku sekali lagi, kado perpisahan katanya…

Dan… Ya… Setelah hari itu aku memang tidak pernah bertemu dengan Gracia lagi, bahkan aku tidak tau apakah aku berhasil menghamili dia atau tidak, tapi satu hal sekarang yang aku tau adalah bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan setiap momen yang dilalui itu berharga. sejujurnya sampe sekarang aku masih nggak ngerti apa aku dipertemukan oleh Gracia hanya untuk ena-ena? Entah lah… Biarkan menjadi misteri…

***

Mister Sange – Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru

Lima tahun kemudian…

Tidak terasa sudah lima tahun berlalu, aku hidup bahagia bersama Yuvia adikku dan anak kami Jovi, anak kami seorang laki-laki karena ini hasil hubungan sedarah ada sedikit perbedaan dengan anak-anak pada umumnya Jovi memiliki kedua iris mata yang berbeda warna…

Aku sedang bermain dengan anak-anakku di depan rumah…

Aku melihat seorang anak laki-laki berdiri di depan rumahku sambil menatapku, aku mendekatinya…

“Kamu kenapa? Mau ikutan main? Sini ikut om…” Ajakku,

Anak itu terdiam…

“Hey, kok diam aja?” Aku berjongkok menatap anak itu,
“Aku cari papah…” Jawab anak itu,
“Papah? Papah kamu emang siapa?” Tanyaku santai,

“Yovie…” Jawab anak itu,

DEG…

Aku kaget, tapi langsung berpikir keras…

“Kamu namanya siapa?” Tanyaku,
“Gio…” Balas anak itu,

“Gio?”

“Ish, udah mamah bilang tunggu mamah dulu ketemu papahnya…”

Seorang perempuan mendekati kami…

“Mamaahh…”

Anak itu mendekati perempuan yang tidak asing bagiku…

“Gracia?”

Gracia nyengir menatapku, “Apa kabar kak? Kak Yupi mana?”
Tapi berubah bingung melihat seorang perempuan mendekatiku, “Eh, dia siapa kak?”

Aku bingung…

“Ah… Dia…”

TAMAT

Kumpulan Kisah Fiksi Dewasa Terlengkap