Kisah Yupi dan Gracia Part 5 – Cerita Fiksi

Kisah Yupi dan Gracia Part 5 – Cerita Fiksi

Baca juga PART-4!

Pagi hari, telepon rumah kami baru saja berbunyi. Aku mulai merasa sedikit takut karena orang tua kami mengabarkan kalo mereka akan pulang tiga hari lagi. Entah kenapa sekarang aku jadi khawatir kalo Yuvia benar-benar hamil…

“Mah… Pah… Aku hamil anak kakak…”

Shit… Apa-apaan!

Aku naik keatas menuju kamarku, Yuvia masih tertidur. Aku duduk dibibir kasurku terdiam. Semalam aku senang kalo Yuvia bakalan hamil tapi sekarang justru aku malah merasa panik dan ketakutan. Bagaimana reaksi kedua orang-tuaku mengetahui kejadian ini?

“Kaak…”

Aku menoleh menatap Yuvia yang terbangun, mengusap-usap matanya seperti anak kecil, menguap sesaat…

“Kakak kenapa? Ada masalah?” Tanyanya setelah menguap.
“Kakak jadi takut kalo kamu beneran hamil, yup…” Bisikku,

Dia terdiam sesaat,

“Iya gatau sih, cuman kan semalem kakak dua belas kali. DUA BELAS KALI!”

Aku tersenyum, “Abis enak sih…”
Yuvia menggembungkan pipinya cemberut, “Aku juga enak…” Bisiknya,

“Apa?” Aku mendengar sesuatu yang aneh…
“Nggak! Gapapa!”

Dia memerah lalu berdiri bergegas meninggalkanku. Aku hanya bingung menatapnya…

***

Aku duduk terdiam di koridor kampus, aku sekarang bingung harus bicara apa dengan orang-tuaku. Mereka akan pulang, dan aku benar-benar belom siap…

“Hai, kenapa? Cemberut gitu?”

Aku tersadar dari lamunanku dan menoleh. Gracia tersenyum menatapku…

“Eh, kok tau aku disini?” Aku berusaha santai,
“Itu kelasku…” Tunjuk Gracia pada salah satu ruang kelas tidak jauh dari sini.

Aku mengangguk sesaat, dia duduk disebelahku…

“Adik kamu kayaknya gasuka sama aku deh…”

Gracia tiba-tiba berkata seperti itu, aku tersenyum…

“Kok gitu?”

“Iya, gatau sih perasaan aku aja kali ya, dia nggak seneng deh kalo kakaknya perkosa aku juga…”

Dia menatapku sambil kedua tangannya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya lalu menggoyang-goyangkannya…

Aku tertawa, “Jahat banget perkosa…”
“Iya abis apa dong? Aku kan dipaksa anal!” Dia mencubit lenganku.

Aku melotot menatapnya lalu celingak-celinguk, “Untung gaada orang…”
“Kenapa emang?” Dia ikut celingak-celinguk,

“Gapapa…” Aku bersender lalu kembali terdiam,
“Kenapa sih? Cerita kak…” Dia reflek memegang tanganku.

Kisah Fiksi – Kisah Yupi dan Gracia Part-5

“Tiga hari lalu setelah kamu pulang, aku main lagi sama yupi. Kayaknya dia hamil deh…

“Astaga, parah banget kakyov!” Dia memukul lenganku.

…Dan hari ini rencananya orang-tua aku mau pulang abis ngurusin bisnisnya…”

Aku menatapnya yang sekarang melotot tidak percaya apa yang didengarnya…

“Terus gimana? Kak yupi udah periksa?” Gracia penasaran.
“Gatau, dari kemaren dia nggak ngasih tau. Cuman kayaknya-kayaknya doang…” Balasku polos.

“Kakyov udah siap?” Gracia menatapku dalam,
“Sama sekali belom, Gre. Aku takut…” Bisikku pelan.

“Lagian, nafsu banget sama adik sendiri. Kalo sama aku sih gapapa…” Celetuk Gracia santai.

“Salah dia lah, ganti baju pintunya ga ditutup, pipis juga, tidur berantakan!” Aku mengelak membela diri.

Gracia datar menatapku…

“Kayak anak kecil deh…
…Gausah bikin pembelaan gitu. Intinya kakak salah.”

Gracia tegas menatapku, omongannya semakin membuat aku takut…

“Tegang amat. Rileks dong…”

Gracia menyenggol lenganku lalu nyengir, aku berusaha kembali tenang. Mataku menangkap sesuatu yang aneh…

“Kamu nambah mancung aja…” Celetukku.

Gracia bingung menatapku, “Aku nggak operasi hidung…” Dia menggeleng polos.

Aku jadi kesal mendengar jawabannya…

“Ini nih…” Tunjukku pada payudaranya.

“Oh…” Balasnya nyengir,
“Bukan tambah mancung, aku emang pake beha yang tebelan busanya…” Lanjutnya kembali nyengir.

“Emang beha ada busanya?” Aku bingung,
“Adalah, tapi ada juga sih yang nggak. Aku pake ini biar cocok aja sama kemejanya…” Jelas Gracia.

“Biar keliatan nonjol gitu? Emang mau bikin nafsu siapa?” Celetukku tanpa sadar.
“Kamu…” Balasnya singkat.

DEG…

“Ma-maksudnya?” Aku jadi panik.
“Iya aku sih gatau kalo tadi mungkin temen-temen aku juga nafsu, tapi tujuan aku kan kakak…”

Gracia terlihat santai tanpa malu sedikitpun mengatakan itu, wajar mengingat kami sudah dua kali berhubungan badan, sekarang aku jadi nafsu melihatnya…

“Main yuk…” Aku nyengir,
“Kan… Gampang banget dibikin nafsunya…” Gracia datar menatapku.

“Abis kamunya…

“Udah gausah bikin pembelaan. Mau dimana? Balkon lagi?” Gracia memotong perkataanku,

Aku menggeleng nyengir, “Dikamar mandi lantai delapan aja. Kan sepi tuh…”

Gracia ragu, “Yakin? Kenapa nggak di balkon aja? Aku sensitif loh…”

Aku juga bingung sih, tapi gatau kenapa fantasiku sama Gracia adalah kamar mandi lantai delapan yang jarang dipakai mahasiswa. Karena lantai delapan hanya ada auditorium kampus dan balkon…

“Apa mau di auditorium?” Aku nyengir lagi.
“Ya kali. Itu kan harus ada aksesnya. Lagian itu kan biasanya dipake buat penyambutan mahasiswa baru sama wisuda doang kan…” Gracia bersungut.

Tidak berkata apa-apa lagi aku langsung menarik tangan Gracia menuju kamar mandi cewek di lantai delapan. Awalnya Gracia sempat menolak menahan tanganku tapi akhirnya mengalah, mungkin dia kasihan melihat wajahku…

“Parah banget, ini seriusan disini?” Gracia masih ragu,
“Iya…” Aku nyengir.

“Aku trauma gegara main di kamar adik kamu. Nanti disini ketauan orang lagi…” Jelas Gracia,
“Awas pingsan lagi…” Lanjutnya.

Aku masih nyengir, iya sih terakhir sama Gracia aku pingsan, aku sendiri aja bingung kenapa bisa pingsan. Mungkin aku terlalu capek, atau terlalu lemah?

Apaan dah, ngapain mikirin ginian?!

“Nggak, gabakal ketauan. Disini sepi. Jarang ada orang…” Balasku.
“Ya-yaudah deh…” Gracia melemah.

Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, baru beberapa centi tiba-tiba Gracia menarik leherku mendekat padanya lalu mencium bibirku. Aku sempat kaget tapi langsung mengimbangi ciuman dari Gracia.

Terus berciuman bibir kami sama-sama mulai basah, aku mencoba masuk, Gracia mengerti maksudku dan membuka sedikit bibirnya lidahku masuk dan membelit lidahnya, kami saling membelit lidah hingga saling berdecak.

Tanganku mulai bergerak menarik tubuh Gracia bersatu dengan tubuhku, tangan kananku bergerak mengelus punggungnya sementara tangan kiriku meremas lembut bulatan pantatnya itu…

Cerita Dewasa – Kisah Yupi dan Gracia Part-5

“Mmmhh…”

Kami masih terus bertukar liur, decaknya sudah memenuhi ruangan, bayanganku dan Gracia nampak begitu seksi dari pantulan cermin kamar mandi. Merasa sudah sama-sama puas ciuman terlepas, Gracia sedikit tertawa menempelkan keningnya di keningku…

“Kamu serem ya, tau-tau langsung narik…” Bisikku,
“Biarin, kan kamu suka sama yang kasar-kasar…” Balasnya berbisik.

Aku cengegesan, “Ciee paham banget…”

Aku turun kearah lehernya, mencium setiap jenjang lehernya. Dia mendesah tertahan…

“Mmmhh… Kaakk…”

Tangannya mengelus rambutku lembut sambil mendongak memberikan ruang padaku untuk menjelajah lehernya yang cukup jenjang. Perlahan kujilat lehernya, dia makin mendesah…

“Ssshh… Kaakk… Mmmhh…”

“Aku sayang kamu, Gre…” Bisikku ditengah jilatan,

Dia tertawa,

“Boong banget, sayang aku, yang hamil Yuvia… Mmmhh…”

Aku ketawa tertahan,

“Emang kamu mau hamil juga?” Aku menatap wajahnya,
“Mau nggak ya…” Balasnya lalu kembali mengecup bibirku.

Aku nggak bisa tahan lebih lama lagi, dengan cepat kubuka kancing kemeja Gracia satu per satu lalu membuka kemejanya, nampak beha busa berwarna favoritnya. Aku tidak perduli, kuturunkan beha tersebut dan keluarlah payudara dengan puting dan areola putih kecoklatan yang menantang itu, tanpa basa-basi aku langsung menghisap puting payudaranya…

“AAHH…”

Desahan reflek dari Gracia cukup kencang, tapi aku tidak perduli. Kudorong dia sambil terus menyusu kearah wastafel, dia memegang bibir wastafel sambil mendesah tidak karuan…

“Kaakk… Jangan… Keras… MMHH…” Desahnya.

Kusedot dengan sedikit kasar sehingga menimbulkan bunyi yang kencang, Gracia bergelinjang…

“Jangan… AAHHH… Kakaakk… Ampuunn…”

Gracia berusaha mendorongku tapi tidak terlalu kuat, aku masih tidak perduli terus menghisap payudaranya, tiba-tiba aku merasa Gracia berusaha membuka retsleting celanaku. Dengan sekali tarik keluarlah penisku, dia mulai mengocok kasar penisku. Aku malah lebih kasar menghisap dan memilin putingnya…

“MMHH… MMHHH… NGGAAKK!! NNGGGHH!!”

Gracia mempercepat kocokannya sambil berusaha menahan nikmat yang aku berikan.

Berdirinya mulai gelisah…

Kakinya mulai menjepit selangkangannya sendiri…

“YHAAAAAA!!!!”

Dia squirting cukup deras…

Saking derasnya dia melemah dan terjatuh duduk dihadapanku, sementara aku tersenyum penuh kemenangan…

“Payah…” Celetukku.

Dia mengatur nafasnya kesal mendongak menatapku, “hhh… Kamu curang… hhh…”

Melihat penisku tegang menatangnya dia langsung mengocok kasar, aku kaget sesaat…

“Rasain nih!”

Gracia makin mempercepat kocokannya…

“Nngghh… Gree… EERRGGH…” Aku berusaha menahan,

Gracia makin menambah kecepatan tangannya, ini enakk…

“NGGAKK!!!” Teriakku,
“IYAAAA!!!” Balas Gracia tidak kalah kencang lalu tertawa,

“GREEE?? OOHHH…”

Aku melotot, mati-matian menahan…

“AAAAHHHH…”

Satu…
Dua…
Tiga…
Empat…
Lima kali aku memuntahkan spermaku…

Aku merunduk kebawah, melihat Gracia nyengir dengan wajah berlumuran spermaku. Penisku memerah digenggamannya…

“Hhh… Puas? Hhh…”
“Satu sama. Ah tapi muka aku jadi begini…” Dia protes,

“Lagian maksa. Sukurin…” Balasku masih mengatur nafas…

Gracia melangkah mendekati WC bermaksud mencari tisu, dia menungging dihadapanku. Entah kenapa terbayang adegan diriku dan Yuvia dikamar mandi tiga hari lalu…

De Ja Vu…

Mister Sange – Kumpulan Kisah Fiksi Dewasa

“Kaakk?”

Gracia kaget karena tiba-tiba aku menarik paksa celananya turun kebawah bersama celana dalamnya. Aku nyengir menatapnya…

“Kasar banget! AAHHH…”

Aku seperti kesetanan, tiba-tiba menusukkan jariku kedalam vaginanya. entah kenapa setiap melihat Gracia menungging seperti itu nafsuku naik seratus persen. Nggak cuman Gracia, tapi Yuvia juga. Aku nggak ngerti…

“KAAAKK… MMMHHHH…”

Gracia Reflek menutup mulutnya, dia sadar ini kamar mandi kampus…

“OOOHHHHHHH…”

Lenguhan panjang dari Gracia saat tiba-tiba aku memasukkan penisku kedalam vaginanya.

“KaakK… Ngghh… Nggghh… Pelaan… Pelaaann… MMMHHH…”

Dalam menit berikutnya aku sudah menggenjot vaginanya, kurang leluasa disini karena kami sekarang berada dalam bilik toilet, Gracia bertumpu pada toilet duduk sementara aku terus menggenjotnya dari belakang sini sambil berusaha menggapai payudaranya yang bergoyang searah dengan doronganku, susah sekali…

“Gree… Ngghh… Ngghh… Gree… Ssshh…”

Gracia menutup mulutnya menggeleng liar, sementara aku terus mendorong penisku masuk lebih dalam di vaginanya. Vaginanya mulai menggigit penisku sehingga terasa dikocok didalam. Aku tidak bisa menurunkan tempo doronganku, karena semakin mencoba justru semakin mengigit…

Holyshit…

“Kamu makan apa sih? Ngghh… Enak gini? Eerrgghh…” Celetukku sambil terus mendorong,

Gracia tertawa ditengah desahan…

“Nggak ada… MMHHH… Hubungannya lah… Ngacoo… HHH…”

Penisku benar-benar diurut didalam sana, ini mungkin bakalan keluar banyak. Aku harus bagaimana? Apa aku keluarin didalam?

Kami terus menerus saling racau saling desah karena sensasi ini, tidak jarang juga kami berbenturan dengan bilik sehingga membuat suara berisik akibat gerakan kami, tapi kami tidak perduli…

CLEK… CLEEKK… CLEEKK…

“KaaaKKK… EnaAAkKK… MMHHH…”
“Iyaahh… Enakk… Gree… NNGGHHH…”

Keringat mulai membasahi wajah dan rambut Gracia, dia hanya melenguh terus-terusan, mulutnya tidak berhenti menganga…

“KaaKK… AKUU… MO KUAARRR…”

“Tahannn… Barengan sayang…”

Gracia menggeleng liar, wajahnya memerah nampak kacau…

“NGGAK KUAATTT!!!”

Gracia squirting kedua kalinya, selang beberapa menit kudorong penisku lebih dalam…

“EEERRGGGHHH!!!”

Satu…
Dua…
Tiga…
Empat kali aku orgasme didalam vaginanya…

Kami ambruk bersamaan, sudah sama-sama banjir keringat, Gracia melepas semua bajunya begitu pula aku. Kami sama-sama tidak sadar kalo ini masih diarea kampus…

Mataku menangkap seseorang tiba-tiba menjauh dari sana, nampaknya perempuan…

“Kenapa?” Tanya Gracia,
“Eh, Gapapa…” Aku berusaha tersenyum.

Kami kembali terdiam, mengatur nafas…

“Nggak enak ya pake baju lengkap gitu…” Bisik Gracia,

Aku hanya tersenyum mengangguk. Dia menatap penisku yang masih menegang walau mulai melemah…

“Mmmhh…”

Lenguhku saat Gracia tiba-tiba mengoral penisku, aku menggeleng sesaat, ini anak nggak capek apa? Lidahnya menjilat seluruh penisku bahkan sampai telurku. Aku kembali bernafsu…

“Oohh…”

Aku menahannya, aku nggak mau keluar dimulutnya, aku mau keluar di vaginanya. Aku duduk diatas tutup toilet duduk lalu menuntun Gracia kepangkuanku, mengerti dia memasukkan penisku kebibir vaginanya…

“Hajar aku kak…” Bisiknya nakal,

Aku tersenyum, dengan sekali hentak penisku masuk kedalam vaginanya…

MrSange – Kumpulan Cerita Fiksi JKT48

“O-Oohh…” Gracia sempat kaget sesaat,

“OOOHH… KAAKK… SSHHH… SSSHHH… MMHHHH…”

Aku terus memompa vaginanya, sementara dia mengimbangi gerakanku. Perlahan dia mulai mendominasi gerakan dengan mempercepat gerakan naik-turunnya, aku mengangkat tangannya lalu menciumi ketiaknya, aku sudah terlalu bernafsu…

“HMM… KAAKK…”

Setelah puas menciumi ketiaknya tanganku turun ke dadanya dan meremas sedikit kencang payudaranya, dia sempat melotot…

“Sakit… AAHH…”

Aku berusaha nyengir, kami terus saling menggenjot, mendorong, dan menarik sampai tiba-tiba Gracia menarik nafas dalam-dalam…

“AAAAHHHH KAAAAKKKYOOVVVVV!!!!”

Perutnya bergetar, dia squirting ketiga kalinya sore itu. Aku tidak mau kalah makin mempercepat gerakan pinggulku, Gracia nampak kelelahan tapi masih mengerang…

“MMMHHH… KAAKK… NNGGHH…”

Aku merasa ini puncaknya, gerakanku makin cepat, kutarik leher Gracia mendekat dan mencium bibirnya sambil mendorong penisku lebih dalam…

Satu…
Dua…
Tiga…
Empat…
LIMA…
ENAM…
TUJUH?

Tujuh kali aku orgasme di dalam vaginanya. Kami sama-sama kelelahan, Gracia ambruk dipelukanku. Seluruh tubuh kami basah keringat, satu hal yang aku tau, bercinta di toilet kampus itu luar biasa…

Bentar…

Kampus?

“Gre…” Aku tersadar,
“Hmm?” Dia ikutan tersadar,
“Kita di kampus ya?” Tanyaku polos,
“Gatau…” Jawab Gracia sekenanya…

Satu lagi hari fantastis… Haah, aku lelah sekali…

Androidku berbunyi…

“Halo?”

“Kaak… Papah… Mamah…”

Suara Yuvia terdengar sendu dari seberang sana…

“Papah mamah kenapa?” Tanyaku bingung menatap Gracia yang masih lemah…

***

Baca juga PART-6!

Kumpulan Cerita Fiksi Dewasa JKT48