Cerita Cinta – Chapter 37. Laporan Malam Jovanda

Chapter 37. Laporan Malam Jovanda

 

Malam ini terasa lelah saya dengan segala aktifitas seharian yang memaksa untuk terus mengeluarkan energi, mulai dari jalan – jalan di monas sampai berpulang ke rumah fany. Eh ?? padahal ya cuma itu – itu aja, tapi capeknya ini lho kaga nahaaaaaan.

Maka malam pada pukul sembilam lebih asyik saya habiskan di ranjang bertemankan Vanda melalui via telfon. Sebagai lelaki yang baik, maka diri ini dengan gagahnya menghubungi Vanda terlebih dahulu sebagai penghapus rindu. Dengan nada mesra nan mendesah ku sapa itu gadisku penuh cinta, aiiiih . . . hoex cuih !!

“malem sayang” sapaku lirih pada Vanda.

“dalem sayang, kok baru nelfon, seharian baru dari mana aja sih ?” Tanya Vanda penuh harap.

“siang di ajakin anak – anak ke monas yank, huff” keluhku merasa capai.

“cieeee, uda liat monas nih, tadi bawa obeng ama palu gak yank ??” sungguh aneh itu pertanyaan.

“lah ngapa ke monas bawa gituan sih yank, aneh . . .” jawabku dengan keheranan.

“kan buat ngrontokin emas di ujung monument yank, kan lumayan kalo bisa di bawa pulang, hahahahah” oh ternyata itu Joke dari dia pemirsa.

Ok, dia masih waras, lanjoooot !!!

“kalo aku di tangkap petugas trus di tahan kamu mau a yank, trus kita ga ketemu selamanya, tiap 3 bulan sekali kamu mesti jenguk akau di lapas Jakpus mau ta ??” jawabku penuh horror.

“lah emoh yank, sayang kok tega seh. Ini kita baru jadian sehari uda kamu tinggal merantau di Jakarta. Sekarang kamu mau di tengkep gitu aja, tega kamu yank buat aku merana keg gini, huuuuhuuuuu” keluh Vanda penuh nada alay.

“lah yang ngajarin kan kamu seh yank ?? hahahaha” jawabku dengan tawa.

“btw slma aku di sini kamu pengen titip apa aja yank ??” tawarku pada Vanda.

“ng . . . . apa yah ??? titip baju distro tresecond model limited edition dengan gaya Japanese warna biru yang di balut sama renda putih di tepi bahunya trus ada plat di sebelah kiri kaos terbuat dari tembaga bertuliskan merk vendornya yank, bisa ?? hahahahahaha . . .” apakah dia terlihat serius sodara ??

“yank serius dong, . . “ jawabku meminta kepastian.

“hahahahaha, gak gak yank. Aku Cuma titip kamu selamat sampe Malang trus temuin aku n kasih aku sesuatu apapun itu aku trima dari kamu. Dah itu aja, sulit kah ??” tegasnya dengan penuh keyakinan.

“yank yank kamu ini ya . . .”

“loh kenapa yank ?? “ Tanya vanda keheranan terhadap responku.

“ngebuat aku jadi mulai sayang sama kamu” tuturku kalem.

“loh iya ta yank kamu mulai sayang sama aku ????!!!!!” nada itu seperti tante – tante girang minta jatah.

Belum sempat saya menjawab itu Tanya dari Vanda, tiba – tiba saja masuklah banci dengan memakai kolor mini yang membuat bulu kuduk saya berdiri semua seperti orang ayan mau di tusbol. Maaf, saya terlalu kaget dengan kedatangan Stevy.

“Kha, di ajakin Fany nongkrong di senayan ama tmen – tmen esemanya nih, ayok bruan ganti baju” ujar Stevy sambil buru – buru.

“iya – iya bntar masih telfon, 5 menit lagi” sahutku dari ranjang kasur.

Maka dengan ini harus saya sudahi pembicaraan dengan kekasih hati, sungguh terdengar tak rela itu Vanda ketika saya pamit ingin beranjak pergi meninggalkannya untuk kesekian kali. Dengan segenap hati jiwa nan raga, saya coba tenangkan dia dengan beberapa janji yang terdengar manis di telinga tapi menggelitik hati.

“sayang mau kemana lagi sih ?” Tanya Vanda seakan tau akan saya tinggal pergi.

“kluar bentar kok yank, di ajakin Fany sih” ujarku menenangkannya.

“cpet pulang loh yank trus kbarin aku lagi, seharian ini kamu Cuma telfon aku semalem loh” keluhnya terasa berat.

“iya – iya sayang, aku janji pasti kabarin lagi nanti, tp agak maleman ga papa ya ?” tawarku padanya.

“iya wes ndak papa pkok kasih kabar sblum bobo iah” sungguh nada itu menggelitik hati sodara.

Setelah ia bisa saya jinakkan, maka kembalilah saya beraksi liar bersama Fany dan kawan – kawan seperjuangan untuk acara kongkow – kongkow di daerah senayan. Dengan rasa berat hati, pasti saya tau ini akan berakir pada dini hari, dan saat itu kudapati Vanda pasti sudah jauh meninggalkaku ke alam mimpi. Sejauh ini apa yang telah ku beri untuk Vanda sama sekali belum berarti, meninggalkannya, menduakannya, berbagi alasan yang mungkin terasa sakit. Hanya maaf dalam hati yang bisa ku ucap saat itu, sungguh pun saya sangat menyesal dengan keadaan ini.

Created BY : rakhaprilio KASKUS