Cerita Cinta – Chapter 50. Bubo Sumatranus

Chapter 50. Bubo Sumatranus

 

Hati ini masih berselimut perasaan tidak tenang, pasalnya beberapa orang sudah tau mengenai kedekatan saya dengan Vanda yang teramat sulit untuk di sembunyikan. Dari semua orang yang saya takuti, sebenarnya yang paling di takutkan adalah Nabila. Saya tau pasti dia akan menjadi sejadi – jadinya jika tau saya telah jadian dengan Jovanda. Begitu pula hal yang sama di rasakan oleh kekasih saya, setiap harinya hubungan kami selalu di hantui oleh perasaan kawatir. Apakah ini terasa menyenangkan ?? apakah masalah ini sebanding dengan kejadian mesum yang sering saya dapatkan dari Nabila atau Jovanda ??

Tentu tidak . .

Sebab sebuah kisah Hidup Untuk Mencintai,

Baru akan di mulai !!

Sudah tiga bulan pasca liburan hubungan ini berhasil saya tutup rapat – rapat, baik dari Nabila dan sahabat – sahabat saya sekalipun. Saya selalu merahasiakan pertemuan saya dengan Jovanda di luar kampus. Sebab di kampus, jika kita sedang bertemu, seolah saya akan berpura – pura tak kenal satu sama lain, begitu pula dengan Jovanda. Padahal sebenarnya kami saling memadu kasih di luar sana dengan mesranya. Maka kisah di dalam kampus dan di luar kampus tentu sangatlah berbeda, jadi sodara bisa bayangkan sendiri bagaimana rasanya. Tentu tidak akan saya jelaskan sedetail – detailnya bukan.

Hari ini minggu, hari dimana mahasiswa pada umumnya libur dari kegiatan perkuliahan mereka. Dan saya, saat itu tengah gila dengan film Harry Potter dimana saya lebih mengidolakan burung hantu peliharaannya ketimbang si Harrynya sendiri yang bernama Headwing. Maka saya putuskan untuk membeli seekor burung hantu untuk saya latih dan jadikan seekor peliharaan. Tidak lupa untuk mengajak pacar tercinta tentu itu Jovanda, usai janjian saya pun segera berangkat ke rumahnya untuk menjemput dia yang kedatangan saya telah di sambut baik oleh pembantu di rumahnya.

“yank, ayok ke pasar hewan splendid liat burung hantu, kali aja ada” ajakku pada Vanda yang masih di teras sambil browsing dari laptop Aple miliknya.

“sabar sayang, jok buru – buru. Sini duduk dulu” ia pun mempersilahkan saya duduk di sampingnya.

“ini aku search di internet ada bebrapa penjual burung hantu yank, jadi kita bisa beli on lend” jelas Vanda sambil asyik klik sana sini.

“aku takut kena tipu yank kalo di internet, kan rawan penipuan di situ kalo ga bisa ketemuan langsung sama penjualnya” aku pun meragukan pilihan dari Vanda.

“ini aku di kasih tau temenku ada forum yang aman buat jual beli, klo kamu belom punya akunnya, bisa pake akun punya tmenku dlu yank” dari sini lah saya mengenal kaskus dan forum FJB untuk pertama kalinya.

“ywdah, coba aja search jenis burung hantunya apa aja, trus harganya berapa” pintaku pada Vanda sebagai moderatornya.

Singkat cerita kami belajar mengenai FJB serta reputasi yang di miliki oleh beberapa seller, serta tak lupa modus macam kasus penipuan pun kami pelajari agar terhindar dari penipuan. Akirnya saya menemukan salah satu seller asal kabupaten Batu yang masih dekat dengan kawasan kota Malang. Saya janjian dengan sellernya akan bertemu di sebuah café outdor untuk melihat burung hantu yang akan di tawarkan pada saya.

Usai membuat kesepakantan, esok harinya saya pun dengan perasaan tenang namun sedikit merasa tidak nyaman mencoba bertemu dengan seller tersebut di temani Jovanda. Setelah menunggu beberapa menit, seller tersebut datang dengan sebuah kotak kardus yang di dalamnya terdengar bunyi seperti suara anak ayam. Kami pun berkenalan dan saling berinformasi satu sama lain untuk kenyamanan masing – masing.

Akirnya kami deal dengan barang dari seller tersebut, saya puas disini sebab telah mendapatkan barang yang saya cari. Sedikit informasi saja bahwa burung hantu yang saya beli saat itu berjenis Bubo Sumatranus atau lebih akrab di sebut dengan nama Bubo dengan umur 2 bulan sebagai chick. Harganya relative mahal dari jenis yang ada di Indonesia, sekitar 1 juta sampai 1,5 juta. oleh karena itu Jovanda memberikan saya solusi dengan cara ketemuan beserta sellernya biar lebih nyaman. Sungguh pun kekasih saya yang satu ini benar – benar membatu dalam segala hal yang saya butuhkan. Tak lupa berucap terimakasih pada sang kekasih saya pun menghabiskan waktu itu bersma burung hantu yang baru saya beli sambil berbincang bincang ria dengan jovanda.

“yank itu kan kamu uda dapet burung hantunya, tar jangan lupa di kasih nama trus di rawat bae – bae yah” ujar Vanda mengingatkanku.

“iya yank, pasti di rawat koq, burung mahal sih, susah pula nyarinya. Untung kemaren buka kaskus. Hehehehe” tawaku sedikit malu dengan Jovanda.

“kasi nama Bubo aja yank gimana” tawar Vanda sambil mengelus – elus burung hantu dalam kardus.

“oke deh, boleh. Itu aja cakep. Tar klo di kasih nama joni takutnya ada yang bingung. Hahahaha” tawaku menggelitik diri sendiri.

“idih kamu ini apaan sih yank, masa burung ginian di samain ama burung gitu, hiiiiiih” jawab Vanda terasa geli.

“ya kali aja kamu bingung yank, ahahaha !!” saya masih sibuk dengan tertawa saya yang makin terbahak.

“pkok jangan lupa kalo uda ngerawat Bubo, burung yang satunya ttep di rawat juga yah, hhihihi” ujar Vanda menggodaku.

“siap bos, udah yuk pulang, da sore gini. Kasian tar Bubo kedinginan” ajakku pulang sambil membayar bill di caffe tersebut.

Senang rasanya hari ini pikiran terasa jauh dari masalah atau rasa kawatir. Kini saya sebagai mahasiswa memiliki peliharaan berupa burung hantu yang setiap harinya juga akan menemani saya. Secara tak langsung Jovanda lah yang mengenalkan saya pada dunia kaskus hingga tanpa terasa kisah percintaan saya dengan dia bisa saya tuliskan di sini. Seakan semua ini sudah di rencanakan oleh yang maha kuasa bahwa jalannya sudah seperti ini.

 

Created BY : rakhaprilio KASKUS