Cerita Dewasa – Sepotong Senja untuk Dini Part 2

Cerita Dewasa – Sepotong Senja untuk Dini Part 2

Gue rundukkan kepala untuk lebih mendekat melihat profil dari memek Tante Mila yang belahannya terlihat jelas membayang di cd bikini yang dia pakai. Jemari tangan kanan gue segera menaburi lintah itu dengan garam sedikit demi sedikit.

Gue hembuskan nafas ke lipatan bibir memek Tante Mila yang terlihat noktah basah di cd bikini itu, sehingga membuat Tante Mila memundurkan pantat bohay nya dengan tubuh menggelinjang pelan.

“Uughhh, Reno.ooo, kamu ngapain disitu??” tanya Tante Mila diiringi dengan desahan manja.

Gue diem aja.. Dengan nekat dan gagah berani, apa pun yang terjadi gue ga peduli lagi. Mulai gue usap perlahan belahan memek Tante Mila yang terus meledek gue. Tak disangka tak dikira, Tante Mila malah mendesis pelan tanpa melarang apa yang sedang gue lakuin.

Dengan hati-hati, gue singkap cd bikini itu kearah samping dan..

Anjritt..!! Memek Tante Mila begitu indah. Hair Cut Guys!! alias ga ada bulu jembie sama sekali. Licinn mulusss. Bentuk alat kawin itu masih rapat dengan labia yang tidak menggelambir. Bibir memek yang terlihat chubby itu memerah. Memek sempit yang mulai berkedut itu seakan-akan menyapa,

“Lick me immedietly, please..”

Gue usap lembut belahan memek Tante Mila dari bawah keatas berulang kali dengan gerakan pelan dan sedikit menganggang, antara menyentuh dan tidak.

“Aaaghhh Rennoo!!” rengek Tante Mila mulai terdengar.

Memek yang ngacengin itu semakin basah pada saat jari gue udah mulai mengusap-usap clitoris Tante Mila dengan gerakan melingkar, mengurut-urut dengan jempol dan jari telunjuk gue.

“Uumphfff!!.. Shhh!!.. Ougghhh!” desah desis Tante Mila silih berganti semakin intens juga semakin keras karena dengan tiba tiba, gue buka lipatan bibir memek Tante Mila kearah kanan kiri. Kini di hadapan gue terlihat lorong sempit berwarna merah muda. Terlihat basah segar, indah, dan bergerinjal.

Ga pake lama, memek yang merekah itu mulai gue lumat-lumat dengan penuh nafsu. Tangan kanan dan kiri gue juga mulai bekerja mengusap lembut batang paha mulus Tante Mila dan meremas-remas bongkahan pantat besar yang kenyal itu.

Gue masukin lidah ke lubang sempit yang berada di dalam memek Tante Mila sambil gue sapukan dengan telak kesemua dinding-dinding memek wangi itu.

“Sluuurppp!!!”

Susrupan dari mulut gue terdengar syahdu ketika menyedot cairan cinta penuh birahi milik Tante Mila. Istri Oom Tio pun segera merespon serangan gue dengan menggoyang-goyangkan pantat bahenol nya.

“Lhepp!” kuas lidah gue ke celah belahan memek dari bawah keatas dan langsung mengulik tajam clitoris mungil Tante Mila yang sudah menonjol berbentuk bulat kecil.

“Uuughhh yeeshhh!!” pekik Tante Mila penuh kenikmatan, tatkala bibir gue dengan nakal juga menarik-narik clitoris merah muda itu. Dan akhirnyaa..

“Aaaghhh.. Reennn!!” teriak Tante Mila seraya memelengkungkan tubuh saat menggapai orgasme.

Gue langsung merasakan cairan hangat Tante Mila yang meleleh melalui bibir memek membasahi lidah gue.

“Sruuppphhhh!! Sruuuphhhh!!” gue sruput dan gue tampung sebentar di mulut sebelum gue telan. YumMy.. Mammamiaaa!!

Gue berdiri disamping kepala Tante Mila yang merona merah. Maybe malu telah mendapatkan sensasi orgasme dari brondong muda kaya gue hehe..

Gue liat bra bikini Tante Mila sudah terlepas semua, terlempar diatas meja dibawah payung besar. Kedua bongkahan payudara putih itu terpampang dengan jelas, bergerak dan berayun naik turun seiring nafas Tante Mila yang tersengal. So sensuaalll…

“Bekas gigitan lintah di paha Tante udah Reno hisap, sekarang bagian dada Tante yaa??” ujar gue semakin nekat dan mupeng berat.

“Kamu kok jadi nakal gini sih? Hmm?? Berani-beraninya kurang ajar dengan menjilati memek Tante??” tukas Tante Mila dengan cemberut manja dan lahirlah senyum manisnya.

Gue cuma cengangas-cengenges sambil menggaruk-garuk kulit kepala yang tidak gatal.

Tatapan mata sayu Tante Mila gue artikan sebagai tiket masuk untuk menghisap dadanya yang membusung menawan. Karena gue berdiri disamping kepala Tante Mila, otomatis kontie gue yang udah tegang maksimal itu menodong wajah berkulit putih yang sedang terwarna merah alias merona.

Gue mulai membungkuk, mendekatkan mulut kearah dada sintal Tante Mila yang berhiaskan butiran-butiran keringat.

“Heemmh..” sisa parfum Tante Mila masih terasa harum mewangi..

“Sruuppttt! Slepphhh!.. Srrttt!!” bunyi lidah gue menggesek kulit dada Tante Mila.

Setelah itu, langsung aja gue julurkan lidah untuk menyentil puting imutnya itu. Mulut gue membentuk huruf 0 dan gue katupkan diatas aerola yang berhias puting mungil kebanggaan Tante Mila. Tak lupa pula belitan lidah gue berdansa dipuncak dadanya.

“Slllpp.. Mmh.. Sruuptt.. Sshhh!! Suara birahi tercipta dengan cepat.

Payudara yang sebelahnya juga tak lupa gue remas-remas, gue uyel-uyel dengan gemas. Sambil mencumbu sepasang melon putih Tante, tangan kanan gue menjulur perlahan melata kearah memek Tante Mila, dan akhirnya, “Haapp!” menangkup bibir memek tanpa bulu sedikit pun yang sudah sangat basah.

Ketika jari telunjuk dan jari kelingking gue membuka lipatan bibir memek Tante Mila, gue juga mulai merasakan usapan, urutan, dan kocokan lembut dari jemari lentik Tante Mila di tonjolan kontie gue.

“Aauughh!!.. Aaah.. Ssshhhh!!” desah gue dan Tante Mila bersamaan, karena saat jari tengah gue akan mulai menusuk dan menerobos lipatan memek untuk mencapai lobang sempit Tante Mila, bersamaan itu kontie gue juga sudah terbebas dari celana parasit dan cd.

Tante Mila terpengarah dengan ukuran kontie gue yang memang besar penuh dengan urat-urat yang bertonjolan. Dengan memiringkan tubuh bagian atas, Tante Mila menghadap frontal ke arah lonjoran kontie yang sudah ngeluarin air mata birahi.

“Sleephh..” jari tengah gue mulai menusuk memasuki lubang sempit memek Tante Mila yang kemerahan, basah, juga bergerinjal lembut.

“Lhepphhh!!” lidah merah Tante Mila pun mulai memoles kepala kontie gue dengan memutarkan lidahnya pelan tapi sangat menghanyutkan.

Tangan kiri Tante Mila merangkul mesra di pinggang gue, sedangkan tangan kanan yang berjemari lentik itu memegang juga mengurut-urut lonjoran batang kontie gue dari pangkal sampai ujung. Ohh godd, perfect pose from Tante Mila.

“My turn now..” ucap Tante Mila mendesah sambil memegang tangan gue yang sedang mengocok memek peret itu, terus kemudian mengarahkannya ke daging toket Tante Mila yang begitu menggairahkan.

“Oughh yesshhh!! Aauw!.. Uummpff!!.. Ouughh!!” jerit dan desah gue sambil tetap memerah, mengurut serta memilin-milin bulatan susu Tante Mila.

Tante Mila cuma bisa bergumam “Heemmhhh!!” ketika susu nya terpilin dan teremas gemas. Lidah Tante Mila dengan lincah menjilati kantung pelir gue. Mencaplok telur kedalam mulut mengulum, dan disambut dengan tarian lidah hangat yang membelit erat. Gue ngerasa ngilu-ngilu nikmat gimanaaa gituu..

Dijilatinya batang kontie gue dari bawah ke atas berulang-ulang dengan sabar dan telaten.

“Aauwhh!!” Leher kepala kontie gue pun digelitik dengan lidah hangat Tante Mila.

Ketika sampe dikepala kontie, Tante Mila menyentil-nyentilkanujung lidahnya yang lancip itu kedalam lobang pipis kontie gue.

“Hii.. iii.” gue begidik geli, sebelum akhirnya Tante cantik itu memasukkan kontie berurat kedalam mulut.

“Happhhh!” terkulumlah kepala kontie gue ke dalam mulut berbibir Angelina jolie itu. Tante Mila kemudian beranjak duduk, tanpa melepaskan kepala kontie gue yang terperangkap dalam kehangatan mulutnya.

Kedua tangan Tante Mila merangkul pinggang gue, seiring deepthroat yang begitu dalam, yang sedang diperagakannya.

“Aaah.. Tan!!! enna..aakk.. Tan!!! Oughh sshhh!!” desis keenakan dari mulut gue.

Dengan wajah binal, Tante Mila ngulang beberapa kali gerakan deepthroatnya, hingga tubuh gue berkelojotan menahan nikmat. Sambil menatap gue dengan tampang bitchy, Tante Mila mulai mengocok dan memompa lonjoran kontie dengan cepat.

“Slepphhh!!.. Sleephh!!..” bunyi kocokan kontie bercampur air liur Tante Mila.

Sesekali kontie gue dipukul-pukulkan ke pipi atau lidahnya yang terjulur keluar.

Oooh shitt!! dahsyat dan liar banget nih Tante yang satu ini. Gilaaa….

Dipegangnya pangkal dari lonjoran batang kontie gue yang berurat menonjol itu, kemudian dimasukkan rada miring ke dalam mulut Tante Mila. Yuupz.. Teeth fuck guys!!

“Oughh Taan!!.. Dahh..syatt bangg..eet.. oral Tantte. Hmmphhh!!” kata gue gelagepan saat memuji ketrampilan teknik oral Tante Mila.

Gue liat pipi mulus Tante Mila tertonjok-tonjok oleh batang kontie gue, dan kontie gue pun kadang tergesek ringan oleh gigi putih. Uuughhh ngilu and geliii…

Selang beberapa saat, “Aahh Tann!!.. Gi..illaa!!” pekik gue ketika tahu bahwasanya Tante Mila kembali menghadiahi gue dengan men-deepthroat kontie sampai mentok di dalam mulutnya. Ditambah lidah basah itu melata di sekujur batang kontie gue yang berurat.

Takut ga kuat menghadapi kenyataan dan realita, gue pun buru-buru melepaskan kontie dari jeratan hangat mulut Tante Mila.

“Ploopphh!!!”

Gue mengangkat Tante Mila untuk ikut berdiri.

“Gimana sayang? nikmat ga?” tanya Tante Mila manja menggoda sambil memainkan kerlingan mata.

“Dahsyattt Tan, mengerikan..” jawab gue terengah-engah.

Kami yang sudah bugil polos pun langsung berpelukan erat dan mulai melakukan deep kiss, sambil Tante Mila menggesek-gesekkan buah dada putih itu ke dada gue. Hiii.. Geliii…

“Oke Reno, just lay down on the chair..” pinta Tante Mila.

Gue langsung merebahkan tubuh seraya melihat Tante Mila yang melangkahkan kaki jenjangnya, kemudian mengangkangi tubuh gue, dan duduk tepat diatas lonjoran batang kontie yang mengeras itu. Belahan memek Tante Mila begitu hangat dan lengket sewaktu kontie gue terjepit diantara celah bibir memeknya yang tiada bulu jembie.

“Hmm.. Shhh!” desah gue pelan sedikit memejamkan mata.

“Gimana Reen? udah siap Tante eksekusi?? Hmm?” goda Tante Mila dengan wajah binal yang terpancar jelas.

“Si.. Sii.. Siapp, Tante.” jawab gue tegang, terangsang, malu, dan dengan nafsu yang campur aduk di dada gue.

Cerita Dewasa – Sepotong Senja untuk Dini Part 2