Cerita Dewasa – Sepotong Senja untuk Dini Part-4

Cerita Dewasa – Sepotong Senja untuk Dini Part-4

Gue dan Dini sudah sampai di sebuah Mall. Gue rada tenang brothaa karena busana yang dikenakan Dini rada tertutup. Cuma kulit putih lingkar pinggang yang ada tatto kupu-kupu sama puser yang ada tindiknya, terlihat mengintip. Walaupun kadang kala karet celana dalam Calvin Klien warna birunya juga terlihat dikarenakan celana jeans selutut Dini yang model hipster.

Gumpalan daging toked 36B nya terlihat membusung indah karena di sanggah oleh half cup bra Cattleaa tapi masih tertutup kaos. Jadi over all, tubuh Dini tertutup dari tatapan mupeng setan-setan yang terkutuk. Yang merasa setan ga usah protess!! .. Jiakaka!!!

Masih bergandengan dengan mesra, gue dan Dini menuju counter Victoria Street. Lhadalaah..!! Itu bra sama celana dalam kok pada di umbar ya? kaya ayam aja. Haha.. Gue mesam-mesem aja melihat itu semua. Banyak juga pengunjungnya. Oom-Oom sama Tante-Tante, pasangan Bapak-Ibu, pasangan muda (kaya gue dengan Dini), dan ada pula yang sendirian.

“Din, gue tunggu disini aja ya.. Have fun..” bilang gue ke Dini, karena gue merasa janggal aja masuk di area cewek.

Gue liatin Dini yang mulai memilih dan memilah. Dan pandangan mata Oom-Oom, Bapak-Bapak, pasangan cewek-cewek pada mulai ngelirik Dini. Gue bangga banget dong jadi cowoknya. Gue liat ada seorang Oom yang mulai mendekati Dini.

“Lo godain aja Din, si Oom yang ngedeketin lo..” sms gue ke Dini, karena Dini memang rada ekshibisionis.

Dini membaca sms gue dan mengacungkan jempol ke arah gue. Gue pun beranjak untuk lebih dekat ke posisi Dini, biar tahu apa yang akan terjadi. Silent Attack Begin!!

Dini mulai membungkukkan tubuh untuk mengambil sebuah bra. Otomatis baju yang di pake Dini tersingkap keatas dan menampakkan sebagian kulit punggungnya yang putih licin. Tatto Dini pun terlihat jelas, seksi sekali ditambah karet celana dalam Calvin Klien warna biru yang ikutan nongol.

Si Oom yang dibelakang Dini terlihat memelototi kulit mulus licin Dini. Tenggorokannya tampak menelan ludah. Haha.. I’ve got you, old man!!

Dini mulai melihat celana dalam Victoria Street yang sudah dipegangnya. Dengan pura-pura meneliti jahitan, jemari lentik berkulit putih itu mengusap-usap tepat di bagian segitiga kecil penutup memek. So naughty!!

Kemudian di lekatkan celana dalam itu di pinggangnya yang ramping. Gaya Dini yang sensual telah membuat si Oom mulai berani semakin mendekati Dini dan melancarkan SSI.

“Wow, match banget tuh cd kalau kamu pakai, Sis..” kata si Oom sok kenal. Dini memandang Oom-Oom ganjen itu sebentar.

“Masa sih Oom? seksi gitu yaah?” tanya Dini centil, dan mulai keluarlah kedua tanduk di kepalanya.

“Iya seksi banget. Apalagi warnanya hitam akan kontras dengan kulit kamu yang putih mulus, Sis..” rayuan gombal si Oom mulai berusaha membombardir pertahanan cewek cantik bertinggi badan 172cm itu.

“Aah.. Si Oom bisa aja. Hihihiii..” sahut Dini seraya cekikikan manja.

Melihat sikap Dini yang jinak-jinak merpati, si Oom pun semakin pEdE sehingga bertambah berani melontarkan peluru rayuan ke Dini, dengan bilang, “Sekalian bra-nya aja Sis. Ada yang seksi banget.. Niih coba kamu lihat.”

Anjritt!! Gue juga mulai horny membayangkan kalau bra itu di pake Dini. Dengan model jaring-jaring rada lebar, jika seandainya bra tersebut dipakai Dini, maka kulit daging buah toked Dini yang putih itu akan terlihat merangsang banget. Apalagi ujung bra itu berbentuk lidah melet kecil lambang grup bandnya Mick Jagger, The Rolling Stone.

“Pinter juga nih si Oom milihnya, pasti udah pengalaman banget..” batin gue kagum sembari menggaruk kulit kepala yang tidak gatal.

Gue tetep rada dekat dengan posisi Dini, takut si Oom tiba-tiba aja nekat. Hahaha..

“Iiiih.. Seksi bangeettt.. Kalau di pake pasti bikin horny yang ngelihat, kale yaa. Hihihii..” celoteh Dini sambil mengepaskan di dada.

Ooh sitt!! Gaya Dini sensual banget. Sambil ber-flirting dengan menggoyangkan sepasang tokednya yang mengacung itu.

“Ngghh!! tapi cukup engga’ yaa??” ucap Dini terdengar manja, sehingga membikin gemes setiap orang yang mendengarnya. Terlebih si Oom yang lagi berdekatan dengan dirinya.

“Emm.. Memang ukuran dada kamu berapa Sis?” tanya si Oom semakin berani dan nakal.

Dengan senyum iblisnya Dini berbisik, “Oom tau ga kira-kira berapa? hmm?”

Gue lihat si Oom mulai grogi dan menelan ludahnya sendiri untuk yang kesekian kali.

“Mmm.. Berapa yaa?.. Ntar kalu bener emang mau dikasih apa?” tantang si Oom mulai memasang ranjau-ranjau birahi.

“Piass” wajah Dini langsung merah demi mendengar jawaban si Oom akibat pertanyaannya sendiri. Yuupz.. Seperti menggali lubang kubur untuk diri sendiri. Tapi bukan Dini kalau ga bisa berkelit dan membalas ucapan si Oom.

“Well, I will show a part of my body if you able to guess correctly.. Once answer, once chance.. But you have to remember, old man. If you wrong with your answer, so everything that I want overhere, you must pay all. Of course, if you have bravery. Deal??” jawab Dini mantap dengan mengerinyitkan mata indahnya seakan-akan hendak menelan si Oom.

“Oke, deal..” jawab si Oom dengan senang, nafsu, degdegan, dan lainnya.

“Setan Alas!!” batin gue geram dan ga rela setelah semua mendengar dirty talk itu.

Cerita Dewasa – Sepotong Senja untuk Dini Part-4